Tahukah teman-teman jika sebagian orang memiliki setidaknya satu titik geli di tubuh? Titik geli itu bisa di telapak kaki, ketiak, pinggang, atau leher bagian belakang.
Dua jenis tipe geli di tubuh
Tipe geli yang kita rasakan ada dua jenis. Tipe pertama biasanya disebabkan oleh sentuhan halus yang bergerak di atas kulit (knismesis). Biasanya ketika ini terjadi, yang kita rasakan adalah sensasi geli, gatal, serta gerakan spontan yang berusaha menyingkirkan sumber geli tadi.
Contohnya saja ketika ada semut yang sedang berjalan di kulit kita, reaksi kita adalah berusaha untuk segera menyingkirkan semut tersebut.
Nah, kalau tipe yang kedua adalah sentuhan yang tidak terduga berulang-ulang di beberapa titik geli tubuh kita (gargalesis) atau ini terjadi ketika orang lain menggelitiki kita.
Sensasi geli tersebut dapat menimbulkan rasa yang menyenangkan bahkan bisa membuat kita tertawa, namun terkadang akan menimbulkan sensasi yang tidak menyenangkan.
Area di otak kecil yang memengaruhi sentuhan
Rasa geli ketika digelitiki orang lain dipengaruhi oleh area cerebellum, yaitu area otak kecil yang bekerja untuk memantau gerakan di tubuh kita.
Ada dua area di otak kita yang terlibat dalam memproses perasaan ketika kita digelitik, yaitu korteks somatosensori dan korteks singulat anterior. Korteks somatosensori ini yang memproses sentuhan sedangkan koteks singulat ini memproses informasi yang menyenangkan atau perasaan nyaman.
Tidak geli ketika menggelitiki diri sendiri
Dua area di otak yang merespons sentuhan tadi bisa memprediksi atau memperkirakan sensasi yang ditimbulkan oleh gerakan kita sendiri, tetapi tidak bisa memperkirakan gerakan yang dilakukan oleh orang lain.
Misalnya saja kita mencoba menggelitiki tubuh sendiri , kita akan mengetahui bagian tubuh mana yang akan disentuh atau digelitik. Ini menyebabkan kita tidak akan merasa geli.
Berbeda ketika tubuh kita digelitiki orang lain, otak kecil kita tidak bisa memperkirakan dan tidak menduga bahwa adanya sentuhan yang tiba-tiba. Sehingga reaksi kita adalah tertawa karena merasa geli.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR