Ibu dan Ayah pun langsung berkemas-kemas dan menggandeng tangan Luh Ayu mendekati panggung.
Setiap hari Minggu sore, di puputan biasanya akan ada penampilan dari sanggar atau TK. Mereka menampika tarian, drama, lagu daerah, permainan, dan banyak lagi. Inilah yang ditunggu-tunggu Luh Ayu setiap Minggu sore, menonton pertunjukkan.
Mata Luh Ayu berbinar menonton para siswa-siswi TK yang menari tari janger. Ia jadi teringat saat TK dulu juga pernah tampil di panggung ini, menampilkan drama tari Bali.
“Bu, pintar-pintar sekali anak-anak itu menari yah,” kata Luh Ayu.
“Iya, sama seperti Luh Ayu, pintar juga,” jawab Ibu.
“Asal terus latihan, pasti semakin bagus ngigelnya (menarinya) Luh,” tambah Bapak.
Luh Ayu, Ibu, dan Bapak menonton pertunjukkan sampai selesai, sekitar pukul 18.30 WITA.
Puputan mulai gelap dan mereka menuju deretan penjual makanan di pinggir puputan. Mereka makan tipat cantok (ketupat dengan sayur dan bumbu kacang). Iluh Ayu sangat senang datang ke puputan, menikmati taman yang indah, pertunjukkan seni, dan makanan lokal yang lezat.
Oleh: Putri Puspita
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR