Sate Maranggi. Sate asli Purawakarta ini memang terkenal dengan kelezatannya. Tetapi, bagaimana asal-usul dari sate Maranggi, ya?
Perpaduan budaya
Di balik lezatnya rasa sate maranggi, terdapat cerita menarik di dalamnya. Siapa yang tahu, rupanya makanan yang banyak ditemukan di Jawa Barat ini, terdapat percampuran budaya di dalamnya.
Yup! Awalnya, pedagang sate maranggi adalah pendatang dari negeri Cina yang kemudian menetap di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat.
Rasa rempah yang kaya dari sate maranggi menjadi salah satu ciri, kalau makanan ini berasal dari negeri Cina.
Dulu, daging yang digunakan untuk sate maranggi bukan daging sapi, kambing atau ayam, melainkan daging babi. Namun, saat ajaran Islam masuk dan banyak penduduk mulai belajar agama islam, daging babi kemudian diganti dengan daging sapi, kambing, dan ayam.
Sudah mendunia
Kelezatan dari sate maranggi ini berasal dari rendaman bumbu rempahnya. Sebelum dibakar, sate maranggi direndam dulu ke dalam bumbu rempah itu.
Selesai dibakar, tak perlu ditambahkan bumbu kacang lagi, cukup santap sate maranggi dengan potongan tomat dan irisan cabai. Keunikan inilah yang membuat sate maranggi berbeda dengan sate lainnya.
Sst! Sate maranggi menjadi salah satu dari 8 jajanan kaki lima paling favorit dalam World Street Congress, di Filipina. Keren!
Begitu juga dengan Sate Maranggi Cibungur milik Ibu Hajjah Yeti yang tak pernah sepi pengunjung. Warung sate miliknya berada di jalan Raya Cibungur, Purwakarta, Jawa Barat.
Khusus saat lebaran, ia bisa menyediakan sampai 1 ton daging. Wow! O iya, seporsi sate maranggi berisi 10 tusuk dan harganya Rp 40.000,-.
Tak perlu khawatir, warung milik bu Hajjah Yeti dapat memuat pengunjung sampai 1.200 orang. Sate Maranggi Cibunggur adalah salah satu sate maranggi yang berstandar Internasional. Bahkan, saat mengikuti kontes makanan internasional, Sate Maranggi Cibunggur lolos sebagai makanan yang bergizi dan sehat. Hebat!
Hidangan istimewa
Penggemar sate maranggi tak hanya orang Indonesia saja, lo. Waktu itu, sate maranggi pernah menjadi pilihan menu makan siang Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Korea Selatan. Orang di sana, mengakui kelezatan dari sate maranggi. Sebagai makanan khas Indonesia, sate maranggi memiliki peluang untuk menjadi makanan internasional. Semoga saja, ya!
Nah, siapa yang sudah pernah mencicipi lezatnya sate maranggi?
(Marisa*) Foto : Ricky Martin*, Narasumber : Ibu Hajjah Yeti, pemilik Sate Maranggi Cibungur, Chef Haryo Pramoe, dikutip dari National Geographic
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR