Ada banyak sekali jenis makanan yang menggunakan keju sebagai pelengkap rasanya. Mungkin di antara teman-teman ada yang suka mengonsumsinya karena rasanya yang unik dan bisa menggugah selera.
Tapi tahukah teman-teman, kalau ternyata keju yang digunakan dalam membuat olahan makanan tidak hanya satu jenis? Yup, keju memiliki bermacam-macam jenis yang dibedakan berdasarkan rasa, bahan pembuatnya, serta fungsinya dalam membuat makanan.
Nah, inilah 5 jenis keju yang sering digunakan dalam berbagai jenis masakan, jangan sampai salah membedakannya, ya!
Ini termasuk ke dalam jenis keju padat (hard cheese) yang berasal dari Parma, Italia. Keju yang warnanya kuning pucat ini dibuat dari susu sapi. Pengolahannya hingga matang dan siap untuk diolah membutuhkan waktu 3 bulan, tetapi ada juga yang membutuhkan waktu 1 tahun lamanya.
Keju ini biasanya dijual dalam bentuk bubuk yang digunakan sebagai taburan keju pada pasta, pizza, salad, sup, dan kue kering.
2. Keju Cheedar
Keju ini merupakan jenis yang paling populer di berbagai negara, termasuk di negara kita. Keju yang berasa dari desa Cheddar di Somerset, Inggris, ini terbuat dari susu sapi dan termasuk juga ke dalam jenis keju keras.
Keju cheddar yang baru dibuat biasanya berwarna kuning pucat dan tidak terlalu keras tetapi semakin lama warnanya akan semakin kuning dan teksturnya semakin keras.
Nah, ini jenis keju yang sedang tren akhir-akhir ini. Hampir semua jenis makanan kini menggunakan keju mozzarella untuk menambah kenikmatan rasanya.
Keju yang meleleh, dengan teksturnya yang lembut, lentur, dan elastis mampu membuat orang-orang tergiur untuk menikmatinya.
Keju yang berasal dari Italia ini terbuat dari susu sapi dan susu kerbau. Rasanya yang creamy sangat nikmat disajikan dalam keadaan hangat, ini karena mozzarella yang dingin akan kembali mengeras dan mengurangi kelezatannya.
4. Keju Edam
Keju ini sangat mudah dikenali karena bentuknya yang bulat dan dilapisi oleh lilin berwarna merah. Keju ini cukup terkenal di Belanda dan dinamai Edam karena pertama kali dibuat di Edam, Belanda Utara.
Kandungan lemak dalam keju ini cukup rendah dibandingkan dengan jenis keju yang lain, yaitu sekitar 28 persen. Karena kandungan lemaknya yang rendah, bau keju edam tidak terlalu menyengat, rasanya sangat lembut dan mirip rasa kacang. Keju edam sering digunakan dalam kue kering seperti nastar, stik keju, dan lainnya.
Jenis inilah yang sering kita lihat dalam menggambarkan bentuk keju, yaitu keju yang memiliki banyak sekali lubang di dalamnya. Lubang-lubang itu adalah bekas gelembung gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh bakteri Propionibacterium freudenreichii.
Keju yang berasal dari lembah Emme, Canton Bern, Swiss ini mudah sekali meleleh, karena itulah maka sering digunakan untuk memasak roti lapis keju bakar, burger keju, dan masakan lainnya.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR