Suku Dayak adalah suku yang tinggal di Kalimantan dan begitu kaya dengan tradisi. Salah satu keunikan dari suku ini adalah tradisi memanjangkan cuping telinga.
Bukan Hanya Wanita
Ternyata, daun telinga cuping panjang tidak hanya diperuntukkan bagi wanita, tetapi juga untuk laki-laki. Bagi suku Dayak Kenyah, antara laki-laki dan perempuan memiliki aturan panjang cuping telinga yang berbeda. Kaum laki-laki tidak boleh memanjangkan cuping telinganya sampai melebihi bahunya, sedangkan perempuan boleh memanjangkannya hingga sebatas dada.
Walaupun tradisi ini sudah berkurang, tetapi di Kampung Bena Baru, salah satu kampung pedalaman suku Dayak Kenyah, masih ada 20 orang nenek yang memiliki telinga cuping panjang.
Status Sosial
Bagi masyarakat Dayak Kayan, telinga cuping panjang menunjukkan orang tersebut berasal dari kalangan bangsawan. Sementara bagi perempuan, telinga cuping panjang menunjukkan apakah dia seorang bangsawan atau budak. Gaya anting kaum bangsawan tidak boleh dipakai oleh orang-orang biasa
Proses Pemanjangan Cuping Telinga
Proses pemanjangan cuping telinga mulai dilakukan sejak bayi. Pemanjangan cuping daun telinga ini biasanya menggunakan pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang atau berbentuk gasing ukuran kecil. Lambat laun cuping telinga akan memanjang karena beratnya logam yang dipasang. Biasanya, pemberat akan ditambah satu untuk setiap bertambahnya usia.
Melatih Kesabaran
Kebiasaan memanjangkan cuping telinga ini juga berkaitan dengan kesabaran. Masyarakat Dayak yakin, jika dipakai setiap hari, kesabaran dan kesanggupan seseorang menahan derita akan semakin kuat.
Cuping yang panjang juga dianggap simbol kecantikan seorang wanita Dayak. Semakin panjang, maka semakin cantik wanita itu dipandang dari segi fisik maupun sikap.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR