Penyu adalah hewan yang mempunyai tempurung seperti kura-kura. Di dunia ini ada 7 jenis penyu. Enam dari tujuh penyu itu dapat ditemui di Indonesia.
Penyu Belimbing
Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) adalah jenis penyu bertubuh besar. Panjang tubuhnya bisa mencapai 180 cm dan beratnya sekitar 500 kg. Penyu belimbing berwarna hitam dan memiliki bintik putih di sekujur tubuhnya. Sesuai namanya, penyu ini memiliki cangkang seperti belimbing.
Penyu belimbing hidup di Indonesia bagian timur (Maluku dan Irian Jaya) dan Kepulauan Solomon. Penyu ini suka makan ubur-ubur, cumi-cumi, dan juga tunicates (invertebrata seperti ubur-ubur laut). O iya, menurut data dari WWF, saat ini hanya tersisa 2.300 penyu belimbing betina. Jumlah itu akan terus berkurang, jika masyarakat masih memburu hewan ini.
Penyu Hijau
Penyu Hijau (Chelonia mydas) termasuk penyu yang paling sering kita temui. Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari 80 hingga 150 cm. Beratnya bisa mencapai 132 kg. Meskipun namanya penyu hijau, tetapi warna aslinya kuning kehijauan atau cokelat hitam gelap. Jika dilihat dari atas, cangkangnya berbentuk oval, mirip dengan bentuk telur.
Saat masih menjadi tukik, penyu hijau termasuk ke dalam omnivora yang memakan hewan lain, seperti ubur-ubur. Mereka memakan ubur-ubur untuk membantu pertumbuhan tubuh mereka. Setelah dewasa, penyu hijau berubah menjadi herbivora, jadi hanya makan tumbuhan, seperti alga. O iya, perubahan dari omnivora menjadi herbivora tersebut terjadi secara bertahap.
Penyu hijau bisa ditemukan di banyak tempat, mulai dari Afrika, India, Asia Tenggara, Mediterania, hingga Pesisir Inggris. Tapi sayang, menurut data WWF, setiap tahun ada 100.000 ekor penyu hijau yang ditangkap di daerah Indo-Australia. Penyu yang ditangkap itu biasanya diawetkan dan dijadikan cinderamata. Kasihan, ya!
Penyu Sisik
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) bisa mencapai ukuran 100 cm dengan berat 127 kg. Hal yang paling menonjol dari penyu ini adalah cangkangnya yang terlihat seperti susunan sisik (skat) dan mulutnya yang runcing. Mulut runcing itu bisa digunakan untuk menjangkau makanan di sela-sela karang.
Penyu sisik merupakan omnivora, tapi makanan utama mereka adalah spons laut. Hewan lain yang menjadi makanan penyu sisik adalah alga, cnidaria, ctenofora, dan juga ubur-ubur. Penyu sisik bisa ditemukan di beberapa daerah Indonesia, seperti Riau, Bangka Belitung, Kalimantan, Kepulauan Seribu, dan pulau-pulau di bagian Timur Indonesia.
Penyu sisik termasuk hewan yang dilindungi, karena rentan mati. Menurut keterangan yang ada di WWF, kemampuan bertahan penyu sisik tidak sekuat penyu hijau. Hal itulah yang membuat jumlah penyu sisik lebih sedikit, dibandingkan penyu hijau.
Penyu Pipih
Sesuai namanya, penyu pipih (Natator depressus) memiliki tempurung yang lebih rendah daripada penyu jenis lain. O iya, tempurung penyu pipih juga lebih lembut dibanding penyu lainnya. Tempurung rendah dan lembut itu bisa menambah kecepatan berenang mereka.
Penyu pipih bisa ditemukan di Indonesia, Australia, dan Papua Nugini. Namun, sarang mereka hanya bisa ditemukan di Australia. Makanan penyu pipih adalah lamun, udang, dan ikan. Selain itu, mereka juga memakan koral, teripang, dan makhluk lain yang bertubuh lunak.
Sayangnya, tempat tinggal penyu pipih banyak yang rusak karena pembangunan industri. Jika dibiarkan, lama-kelamaan tempat tinggal mereka bisa hilang. Hal itu akan berpengaruh terhadap kehidupan mereka nanti.
Penyu Lekang
Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) ini juga dikenal dengan nama olive ridley sea turtle atau penyu belimbing pasifik. Tubuhnya bisa tumbuh antara 60 hingga 70 cm dan beratnya bisa mencapai 50 kg. Sekilas, penyu ini mirip dengan penyu hijau, hanya saja bentuk kepalanya lebih besar
Penyu ini termasuk herbivora. Mereka biasanya memangsa invertebrata, ubur-ubur, uruochordata, bivalvia (kerang-kerangan), landak laut, keong, udang, kepiting, udang batu, dan cacing sipunculid. O iya, penyu ini bisa ditemukan di perairan hangat, seperti Bali, India, dan Meksiko.
Penyu lekang sering tertangkap oleh nelayan. Selain itu, tempat tinggalnya juga banyak yang rusak karena pembangunan pemukiman di sekitar pantai.
Penyu Tempayan
Penyu Tempayan (Caretta caretta) merupakan penyu terbesar kedua, setelah penyu belimbing. Ukuran tubuhnya bisa lebih dari 90 cm dan beratnya sekitar 70 hingga 200 kg. Kulit penyu jenis ini berwarna kuning kecoklatan, sedangkan tempurungnya berwarna merah kecoklatan. Mereka juga memiliki kepala yang kuat, jika dibandingkan dengan penyu jenis lain.
Penyu tempayan termasuk omnivora. Jadi, mereka biasa memakan keong, kerang-kerangan, udang, kepiting, sponges, coral, cacing polychaete, teripang, hingga bintang laut. Penyu ini bisa ditemukan di semua benua. Di Indonesia, penyu tempayan hanya bisa ditemukan di perairan. Hingga saat ini, penyu tempayan belum pernah bertelur di pantai Indonesia.
Jumlah penyu tempayan tidak diketahui. Namun, IUCN Redlist memasukannya ke dalam hewan yang dilindungi. Kenapa? Karena pemburuan penyu dan telur penyu masih sering terjadi.
Penyu Kemp's Ridley
Penyu kemp's ridley (Lepidochelys kempii) bisa tumbuh hingga mencapai 90 cm dan berat 45 kg. tempurungnya berbentuk oval dan berwarna kuning keabu-abuan. Penyu ini biasanya memakan moluska, crustasea, ubur-ubur, ikan, alga, dan rumput laut. Penyu kemp's ridley hanya bisa di temukan di Perairan Atlanta.
Jumlah penyu kemp's ridley tidak diketahui secara pasti. Tetapi, menurut nationalgeographic.com, penyu ini masuk ke dalam hewan yang terancam punah. Pencemaran minyak yang terjadi di laut merupakan salah satu hal yang bisa mengurangi jumlah penyu kemp's ridley di bumi.
Semoga saja ketujuh penyu itu bisa dijaga dengan baik. Jadi, mereka tidak akan punah dari Bumi kita.
Foto: maritimborneo.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | KUSSUSANI |
KOMENTAR