Semut adalah hewan kecil yang suka mengerubungi gula atau makanan dan minuman manis lainnya. Jika ada semut, biasanya kita langsung menghindar atau menjauh karena takut terkena gigitannya yang menyakitkan. Meskipun keberadaannya cukup mengganggu, ternyata semut memiliki manfaat dalam mengurangi pemanasan global, lo. Kok bisa ya?
Pemanasan Global Semakin Meningkat
Akhir-akhir ini pemanasan global di Bumi semakin meningkat. Suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi yang meningkat dapat menyebabkan berbagai perubahan. Perubahan itu berakibat buruk bagi makhluk hidup di Bumi.
Perubahan-perubahan ini memengaruhi perubahan permukaan air laut, fenomena cuaca yang ekstrem, lenyapnya gletser atau bongkahan es di kutub, dan membuat berbagai jenis hewan punah.
Pemanasan global biasanya disebabkan lapisan ozon yang semakin menipis akibat banyaknya gas seperti chlorofluorocarbon atau CFC, halons, karbon tetraklorida, bromida, karbon dioksida, dan gas lainnya.
Semut dalam Mengurangi Pemanasan Global
Penelitian telah dilakukan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Ditemukan lah semut yang bisa mengurangi pemanasan global dan mengatasi perubahan iklim yang esktrem. Penelitian tersebut dilakukan oleh Pak Ronald Dorn, seorang ahli geologi dari Arizona State University. Dia tidak sendirian melakukan itu, dia dibantu oleh tim penelitinya. Kemudian, hasil penelitian tersebut akhirnya dimuat dalam sebuah jurnal geologi.
Bagaimana Cara Semut untuk Mengurangi Pemanasan Global?
Rupanya, semut bisa menghasilkan kalsium karbonat, yaitu batuan kapur yang bisa menyerap karbondioksida. Penyerapan karbondioksida ini terjadi ketika semut menjilati pasir dengan mengeluarkan kalsium karbonat tersebut sebagai lem untuk dinding sarang.
Peneliti menduga, semut bisa menghasilkan kalsium karbonat berkat bantuan bakteri yang ada di dalam ususnya. Karbondioksida ini adalah salah satu gas yang memicu pemanasan global. Maka, secara tidak langsung, semut membantu mengurangi pemanasan global.
Sayangnya, belum diketahui secara jelas berapa banyaknya karbondioksida yang menghilang setiap kali semut melakukan aktivitas membangun sarangnya tersebut. Meski tidak berdampak besar, peran semut dalam mengurangi karbondioksida di Bumi ini sangatlah penting.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR