“Maksudnya?” tanya Pangeran.
“Kembalikan taman bunga yang ada di dekat kamar Ratu. Agar setiap pagi, ia bangun dan bisa melihat bunga-bunga. Pasti sudah lama Ratu tidak berjalan-jalan di taman bunga, karena itulah Ratu lemas dan tidak bersemangat,” jelas Bapak tua.
Raja mulai berpikir. Memang benar, taman bunga di dekat kamar Ratu telah ia ubah jadi sebuah gedung untuk menyimpan barang-barang kerajaan yang akan dijual. Kamar Ratu menjadi tak bercahaya, tak ada bunga-bunga.
“Baiklah, akan aku coba,” kata Raja. “Pengawal, kembalikan taman bunga Ratu. Buat jadi seindah mungkin!” perintah Raja.
Taman itu segera dibuat oleh seisi istana. Semuanya ikut membantu agar Ratu segera sembuh. Taman berhiaskan bunga warna-warni dan rerumputan hijau. Semuanya dibangun seperti sedia kala.
“Nah, Baginda Raja mohon meminta Ratu untuk membuka tirai di kamar. Agar ia bisa lihat indahnya taman bunga ini,” kata Bapak tua.
Rajapun menurut. Ia meminta Ratu membuka tirai kamarnya.
Saat tirai dibuka…
“Wah, indah sekali taman bunga ini!” seru Ratu. Wajahnya kembali bercahaya, seperti ada energi di dalam tubuhnya. Ia segera keluar dan berjalan-jalan di taman. Ratu kembali bersemangat lagi, tidak lemas, bahkan lebih banyak tersenyum.
“Ratu hanya tak sadar bahwa ia sedih karena taman bunganya hilang,” kata Bapak tua.
"Kenapa kau tahu Pak tua?" tanya Pangeran.
"Beberapa kali Ratu datang ke teko kecilku untuk membeli bibit bunga. Disana ia suka sekali bercerita mengenai taman bunga yang membuatnya bersemangat setiap pagi," jawab Bapak itu.
Pangeran mengangguk dan tersenyum. Ia mengerti sekarang, taman bunga memang selalu membuat bahagia dan mengundang setiap orang untuk berjalan-jalan di dekatnya.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR