Ada sebuah laut di Samudera Atlantik yang dibatasi dengan 3 garis khayal. Titik-titik sudut khayalnya adalah sebuah tempat di antara Miami dan Florida di Amerika Serikat, San Juan di Puerto Rico, dan Kepulauan Bermuda. Laut itu disebut Segitiga Bermuda. Di sana banyak kapal dan pesawat hilang tanpa jejak.
Salah satu kapal yang hilang dan kisahnya sangat legendaris adalah Kapal U.S.S. Cyclop yang membawa 309 penumpang. Kapal itu hilang tanpa jejak pada tahun 1918. Kisah lain yang juga terkenal adalah hilangnya pesawat Flight 19. Flight 19 adalah 5 pesawat pembom Amerika Serikat. Pada tanggal 5 Desember 1945, Flight 19 lepas landas dari Fort Lauderdale, Florida. Mereka dikabarkan hilang di Segitiga Bermuda. Lalu, pesawat penyelamat yang mencari mereka juga hilang tanpa jejak.
Sampai sekarang telah banyak kapal dan pesawat yang hilang tanpa jejak di Segitiga Bermuda. Ini benar-benar misterius. Misteri bertambah saat dikatakan bahwa ketika kapal dan pesawat itu hilang, laut sedang tenang. Segitiga Bermuda pun mendapat julukan Segitiga Maut. Bahkan ada yang menyebutnya Laut Setan dan Hoodo Sea atau laut pembawa nahas.
Lalu banyak ahli yang mencoba memecahkan misteri Segitiga Bermuda. Ini beberapa di antaranya:
Seorang ahli menjelaskan bahwa di sana ada gas metana yang terjebak di dasar Segitiga Bermuda. Gas ini akan membuat massa jenis air turun dan menyebabkan kapal tenggelam. Gas ini juga mampu membakar mesin pesawat terbang dan meledakkan pesawatnya.
Seorang ahli lain mengatakan, di dasar lautan ada medan magnet yang besar sekali. Kekuatannya bisa mengganggu arah kompas dan menarik kapal yang lewat di sana sampai ke dasar laut.
Ada yang bilang, Segitiga Bermuda merupakan pintu tempat alien memasuki dunia kita. Katanya pintu itu terbuka 25 kali setahun selama 28 menit. Ketika pintu terbuka, kapal dan pesawat yang melintas di atasnya akan tertarik dan terjebak di tengah pintu.
Seorang ahli yang lain mengatakan bahwa Segitga Bermuda itu laut biasa, seperti laut-laut yang lain di Bumi. Tak ada misteri besar di balik hilangnya Flight 19. Mereka tersesat terbang ke arah yang keliru. Mereka tidak menemukan daratan dan kehabisan bahan bakar hingga jatuh ke laut. Lalu cuaca buruk menghilangkan jejaknya. Harus diingat bahwa Segitiga Bermuda terkenal dengan cuacanya yang tak bisa ditebak. Sering terjadi tiba-tiba ada topan yang mengerikan. Jadi bisa saja ketika kapal hilang di sana sedang terjadi badai, bukan saat laut dalam keadaan tenang.
Nah, itulah beberapa teori. Yang mana yang benar? Masih misterius juga!
Foto: www.marinersmuseum.org dan www.nasflmuseum.com
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR