Nenek Petapa lalu mengajari Armando cara agar raja naga itu tidak terbangun.
“Kamu harus masuk pelan-pelan sekali ke kamarnya. Semua lonceng yang mengelilingi tempat tidur raja, harus disumpal kapas agar tidak berbunyi. Lalu, ambil pedang dengan pelan-pelan!”
Setelah itu, Armando harus buru-buru memukul ekor raja naga dengan pedangnya. Si raja naga akan segera terbangun. Pada saat itu, Armando harus menebas semua kepala naga.
Dengan membawa peta dari Nenek Petapa, Pangeran Armando pun berangkat menuju ke kastil raja naga. Ia melewati lorong rahasia yang ditunjukkan Nenek Petapa.
Beberapa saat kemudian, Armando berhasil masuk ke kamar raja naga. Ia menyumpal semua lonceng dengan kapas. Lalu mengambil pedang si raja naga. Dan dengan pedang itu, Pangeran Armando berhasil mengalahkan si raja naga yang kejam.
Begitu mendengar kematian raja mereka, para binatang buas bergegas masuk ke kamar rajanya. Namun Pangeran Armando telah menaiki kudanya dan tidak terlihat lagi oleh mereka.
Pangeran Armando akhirnya sampai di istananya kembali dengan selamat. Ia berhasil membebaskan rakyatnya dari ancaman Raja Tujuh Kepala yang mengerikan itu.
(Tamat)
Teks: Rizki
Dok. Majalah Bobo
Source | : | Dok. Majalah Bobo / Folkore |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR