Namanya Manneken Piss. Diambil dari bahasa Belanda yang artinya anak laki-laki sedang pipis. Dalam bahasa Prancis dikenal sebagai Petit Julien. Patung ini sangat terkenal, bahkan telah menjadi ikon kota Brussels, Belgia.
Punya 800 buah Baju
Patung yang terbuat dari perunggu ini tingginya hanya 61 cm. Letaknya pun di sebuah sudut jalan yang kecil. Patung itu sedang berdiri di atas batu berukir sambil pipis. Air pipisnya jatuh ke kolam taman yang berbentuk mangkuk.
Manneken Pis dibuat pada tahun 1619 oleh pematung Brussels, Hieronimus Duquesnoy. Sayang patung itu hilang dicuri. Lalu dibuat tiruannya, tapi sayang patung itu hilang lagi. Begitu berulang-ulang. Manneken Pis yang sekarang adalah Manneken Pis ke-7 yang dibuat pada tahun 1965. Karena sering hilang, pemerintah telah membuat patung yang mirip dengan aslinya untuk pola. Patung itu ditempatkan di museum kota Brussels di Broodhuis, Grand Place.
Untuk memperingati hari atau acara khusus, Manneken Pis memakai baju selama beberapa hari. Sampai saat ini sudah lebih dari 800 buah pakaian yang telah dikenakannya. Ada kostum olahraga, pakaian adat, bahkan ada kostum Santa Claus, drakula, pelaut, Mickey Mouse, dan lain-lain. Sst … yang membanggakan kita, pada tahun 2008 Manneken Pis memakai baju adat Lampung, untuk memperingati 60 tahun persahabatan Indonesia-Belgia. Semua pakaian itu kini tersimpan di lemari khusus yang diletakkan di museum kota Brussels di Broodhuis, Grand Place.
Legenda Tentang Manneken Pis
Siapa sih, Manneken Pis itu? Banyak legenda yang bercerita tentang asal-usulnya.
Legenda yang paling terkenal adalah tentang Duke Godfrey III dari Leuven. Duke Godfrey III adalah anak seorang bangsawan yang telah meninggal dalam pertempuran. Pada tahun 1142, Duke Godfrey III yang saat itu berusia 2 tahun, dibawa oleh pasukan tentara yang akan bertempur. Untuk memberi semangat kepada pasukan, Duke Godfrey III ditaruh di keranjang yang digantung di batang pohon. Ketika pasukan tentara musuh datang menyerang, anak itu pipis dan mengenai tentara musuh hingga musuh lari kocar-kacir. Atas jasa kepahlawanannya,maka dibuatlah patung.
Legenda lain menyatakan bahwa pada abad ke-14, Brussels dikepung oleh tentara musuh. Tentara Brussels bisa bertahan selama beberapa waktu. Tentara musuh lalu mundur. Tetapi sebelum mundur, mereka menempatkan bahan peledak di tembok kota. Seorang anak laki-laki bernama Julianske kebetulan melihat hal itu. Ia pipis di atas bahan peledak itu hingga tak bisa meledak dan kota Brussels pun selamat.
Cerita lain bercerita tentang seorang pedagang kaya. Saat berkunjung ke kota bersama keluarganya, anak kesayangannya hilang. Pedagang itu minta bantuan penduduk kota mencari anak tersebut. Anak itu ditemukan sedang pipis di kebun kecil. Pedagang itu merasa sangat senang. Sebagai tanda terima kasih kepada penduduk kota, sang pedagang membangun sebuah taman air mancur dengan patung anak sedang pipis.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR