Ferko akhirnya berbalik dan melihat ke arah serigala besar di belakangnya. Ternyata, serigala itu berjalan terpincang-pincang dengan tiga kakinya. Ferko jatuh kasihan.
'Temanku yang baik, aku akan menolongmu…” kata Ferko, “Jangan gigit aku, ya! Aku akan menyembuhkan kakimu,” bujuk Ferko ramah.
Serigala itu mengangguk, lalu duduk dengan sabar. Perlahan, Ferko menuang air penyembuh dari kolam ajaib ke kaki serigala itu. Sungguh ajaib! Beberapa waktu kemudian, serigala besar itu bisa berjalan lagi. Serigala itu sangat bersyukur dan senang. “Aku berjanji akan membalas kebaikanmu. Di saat kau butuh pertolongan, aku akan datang,” janjinya.
Ferko melanjutkan perjalanannya dan tiba di sebuah desa, di ladang yang sedang dibajak. Di tempat ini, ia melihat seekor tikus kecil merayap dengan susah payah dengan kaki belakangnya. Rupanya kakinya patah karena terkena perangkap tikus.
Ferko merasa sangat kasihan pada binatang kecil itu. Ia lalu mencuci kaki kecil si tikus dengan air dari kolam ajaib. Dan beberapa waktu kemudian, tikus itu sudah bisa berlari ke sana-ke mari. Setelah berterimakasih, tikus itu lalu berlari masuk ke antara tanaman di ladang itu.
Ferko kembali berjalan ke arah pusat kerajaan. Namun belum lama ia berjalan, seekor ratu lebah lewat di dekatnya. Satu sayap ratu lebah itu koyak digigit seekor burung.
Ferko kembali mengeluarkan air dari kolam ajaib untuk menolong ratu lebah itu. Ia menuangkan beberapa tetes air ajaib ke sayap yang terkoyak. Seketika, sayap itu sembuh.
Ratu lebah berpaling pada Ferko dan berkata, “Terimakasih, pemuda yang baik. Suatu saat, aku akan membalas kebaikanmu.” Ia lalu terbang sambil bersenandung riang.
Ferko kemudian melanjutkan perjalanannya. Perjalanannya cukup jauh sampai memakan beberapa hari. Dan akhirnya, ia tiba di pusat kerajaan yang dikuasai oleh Raja Gabor. Dari cerita penduduk setempat, Ferko jadi tahu kalau Raja Gabor memiliki putri yang sangat cantik bernama Putri Ilona. Maka Ferko bergegas pergi ke istana untuk melamar pekerjaan.
Ketika memasuki gerbang istana, Ferko sangat terkejut ketika melihat Irgi dan Bunos. Kedua kakaknya yang kejam itu ternyata telah mendapat pekerjaan sebagai pelayan di istana itu. Saat melihat Ferko, kedua pemuda kejam itu sangat ketakutan. Jika Raja Gabor tahu perbuatan mereka, pastilah mereka akan dihukum gantung.
Ferko akhirnya diijinkan masuk ke istana untuk bertemu Raja Gabor. Pada saat ia memasuki ruangan istana, semua mata menatap Ferko dengan penuh kekaguman. Termasuk Putri Ilona sendiri. Rakyat kerajaan itu, belum pernah melihat pemuda yang setampan Ferko.
Irgi dan Bunos menyadari hal ini. Mereka sangat cemburu pada Ferko. Ditambah lagi, mereka juga takut jika Ferko melaporkan perbuatan mereka pada Raja Gabor. Mereka sekali lagi bertekad untuk mencelakaan Ferko.
Source | : | Dok. Majalah Bobo / Folkore |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR