Besok kita akan mengalami fenomena Equinox. Apakah itu Equinox?
Equinox adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Equinox terjadi setiap tanggal 21 Maret dan 23 September.
Equinox terjadi karena Bumi bergerak mengitari Matahari dengan gerakan miring. Kemiringannya sekitar 23,5 derajat. Hal inilah yang menyebabkan sinar Matahari tidak selalu tepat mengenai bagian tengah Bumi atau garis Khatulistiwa. Selama setengah tahun, Matahari berada di belahan utara khatulistiwa. Setengah tahun berikutnya, Matahari berada di belahan selatan khatulistiwa. Ketika berpindah dari belahan bumi sebelah utara ke belahan Bumi sebelah selatan dan sebaliknya, Matahari harus melintasi garis khatulistiwa. Nah, peristiwa inilah yang disebut equinox.
Equinox menyebabkan suhu udara naik. Menurut BMKG, kenaikan suhu udara itu masih normal. Berkisar antara 32 - 36 derajat. Jangan panik, Equinox bukan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
Equinox berasal dari dua kata Latin yaitu aequus (sama) dan nox (malam). Maksudnya saat fenomena Equinox berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh bagian Bumi relatif sama, termasuk di wilayah yang berada di subtropis di bagian utara maupun selatan.
Untuk belahan Bumi utara, Equinox yang terjadi di bulan Maret menjadi patokan dimulainya musim semi. Sedangkan untuk belahan Bumi selatan, patokan dimulainya musim semi adalah Equinox yang terjadi di bulan September.
Di Indonesia, kota yang dilintasi fenomena Equinox adalah Pontianak. di sana dibangun Tugu Khatulsitiwa. Kalau kita berada di sana saat terjadinya fenomena Equinox, tepat pukul 12 siang, kita tak memiliki bayangan.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR