Di saat itu, seekor rubah melewati ladang Petani.
“Mengapa kamu sangat sedih, Petani?” tanya Rubah.
Petani terkejut melihat Rubah sudah ada di dekatnya. Petani tahu, walau Rubah tampak ramah, namun ia selalu licik dan curang. Setelah berpikir sebentar, Petani berkata, “Tentu saja aku sedih, Rubah. Beruang sedang menunggu aku di hutan. Setelah aku selesai menebar benih, dia akan langsung memakanku. Siapa yang akan merawat ayam-ayamku kalau aku mati,” kata Petani.
Mendengar kata ‘ayam’ Rubah semakin tersenyum ramah.
“Tenang saja, Petani. Aku akan menyelamatkanmu dari si Beruang. Tapi, imbalan apa yang akan kau berikan padaku?”
“Aku akan memberikanmu dua ekor ayam,” janji Petani.
“Setuju! Sekarang, serahkan Beruang itu ke tanganku!” kata Rubah sambil melesat pergi. itu.
Petani lalu melanjutkan pekerjaannya. Tiba-tiba saja, Beruang datang dan mendorong Petani hingga terjatuh. Ia lalu siap menerjang Petani. Namun pada saat itu, muncullah Rubah yang meraung meniru suara singa. Ia lalu berteriak dari kejauhan,
“Petaniii... Aku sedang mencari seekor beruang atau seekor serigala! Apakah kau melihat seekor di antara mereka? Aku sangat lapar!”
Beruang sangat ketakutan karena mengira Singa yang datang. Ia bersembunyi di dalam gerobak Petani, lalu berbisik memohon, “Katakan kepada Singa, kau tidak melihat apapun!”
Petani segera mengatakan hal yang sama. Namun Rubah bertanya lagi,
“Lalu, apa yang ada di dalam gerobakmu?”
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR