“Jangan khawatir,” kata Katya. “Pinjamkan uang seratus rubel dari siapa saja, dan belikan aku beberapa kain sutera dengan uang itu.”
Volya mengunjungi semua teman-temannya. Beberapa teman memberinya pinjaman satu rubel, lima rubel... Volya mengumpulkan semua uang pinjaman itu. Akhirnya, ia berhasil mengumpulkan uang sebanyak seratus rubel.
Volya lalu membeli kain sutera dan memberikannya kepada Katya. Gadis itu menjahit permadani dari kain sutera itu dengan sulaman-sulaman yang indah. Ada sulaman pemandangan kerajaan yang terdiri dari kota dan desa, hutan dan ladang, burung-burung di langit, hewan-hewan di daratan, dan ikan di laut. Tampak juga sulaman matahari, bulan, dan bintang yang mengelilinginya.
“Juallah permadani ini di pasar,” kata si cantik Katya pada Volya. “Tapi jangan kau tentukan harganya. Biar mereka yang menentukan.”
Volya mengambil permadani itu dan pergi ke pasar. Banyak pedagang yang ingin membelinya tetapi tidak satupun yang dapat memutuskan berapa harga yang layak untuk permadani seindah itu.
Sang Penasihat Raja kebetulan juga melihat permadani itu. Ia berkata pada Volya, “Aku akan memberikanmu sepuluh ribu koin emas untuk permadani ini.”
“Baiklah,” kata Volya. Ia mengambil sepuluh ribu koin emas itu lalu membayar seluruh hutangnya. Sisanya ia berikan kepada Katya.
Sang Penasihat Raja membawa permadani itu ke istana dan menunjukkannya kepada Raja Feliks.
“Juallah permadani itu kepadaku seharga dua puluh ribu koin emas!” kata Raja Feliks.
“Silakan, Yang Mulia Raja,” ujar Sang Penasihat setuju.
Setelah itu, Penasihat Raja pergi ke gubuk Volya untuk memesan permadani lagi. Namun, ketika melihat Katya sedang menyapu di halaman rumah Volya, Sang Penasihat terpana melihat kecantikan Katya. Ia tak jadi memesan permadani, dan pulang sambil melamun.
Sang Penasihat Raja lalu menceritakan pada Raja tentang apa yang dilihatnya.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR