“Aooow!” seru Nouval. Saking sakitnya, Nouval memejamkan matanya sekilas.
“Nouval! Nouval!” Tiba-tiba terdengar deburan ombak dan suara Kak Felia dan Kak Felani memanggilnya.
Nouval membuka matanya. Ia sudah tidak berada di gubuk Si Kelingking lagi. Melainkan di Pantai Belitung yang indah.
“Nouval, sini doooong!” Panggil ayah dan ibu Nouval. Nouval berlari menghampiri mereka.
“Ini, kelapa muda yang daging kelapanya mudaaaaaaaaa banget. Kesukaan kamu, kan?” ucap Kak Felia sambil menyodorkan kelapa muda. Nouval tersenyum.
“Nah, gitu doong, senyuum! Cemberut melulu, dari tadi!” timpal Kak Felani.
Hania meraih tangan Nouval dan memberinya kerang berbentuk aneh. Ah, tiba-tiba Nouval bahagia dan bersyukur sekali.
Ssst, kamu mau tahu apa yang paling aneh dari persahabatan Nouval dan Si Kelingking? Nouval melihat buku cerita yang dibawa Kak Felia ke pantai. Buku itu adalah buku berisi kumpulan cerita dari Bangka Belitung. Dan Nouval menemukan cerita Si Kelingking di dalamnya! Yap, akhirnya bahagia, kok. Ayah dan ibu Si Kelingking akhirnya melunak juga melihat sikap Si Kelingking yang selalu ceria dan rajin bekerja. Mereka menerima Si Kelingking dan memanjakannya, lalu hidup bahagia selama-lamanya!
Lalu, bagaimana mungkin Nouval bertemu Si Kelingking? Mungkinkah Nouval bermimpi? Tetapi jari kelingking Nouval yang tadi diremas Si Kelingking, masih merah berdenyut-denyut sampai sekarang, lo!
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Pradikha Bestari.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR