Zayda dan Bu Alden tidak tega melihat si monyet hijau berteriak-teriak.
“Raja Muda, ijinkanlah monyet itu tinggal di sini beberapa hari. Kalau sudah bosan bermain di sini, pasti dia akan kembali ke istana lagi,” bujuk Bu Alden bijak.
Raja Marley akhirnya mengijinkan monyet hijau itu tinggal di rumah Bu Alden.
Begitulah, monyet hijau itu akhirnya tinggal di rumah Bu Alden. Beberapa berlalu, ia tidak tampak bosan dan belum mau kembali ke istana.
Suatu malam, saat Bu Alden dan Zayda duduk di dekat air mancur di kebun, monyet kecil itu terus menatap mereka. Tatapan matanya sangat sedih dan penuh kasih. Zayda dan ibunya tak harus berkata apa. Mereka sangat heran, karena tatapan monyet itu seperti tatapan manusia. Apalagi, sesaat kemudian, tampak air mata mengalir dari mata monyet hijau itu. Zayda dan Bu Alden benar-benar terkejut.
Keesokan harinya, Zayda dan ibunya duduk di dekat jessamine bower di kebun mereka. Mereka mulai berbicara tentang monyet hijau yang aneh itu.
“Zayda sayang, Ibu tidak bisa lagi menyembunyikan perasaan Ibu,” kata Bu Alden. “Entah kenapa, Ibu sangat yakin kalau monyet hijau itu adalah Pangeran Alphege yang kita sayangi. Ibu tidak tahu, kenapa dia bisa berubah menjadi monyet. Ini kejadian yang tidak masuk di akal dan bikin Ibu gelisah…” ucap Bu Alden lagi sambil mengangkat wajahnya dan melihat si monyet hijau.
Anehnya, monyet hijau itu seperti mengerti apa yang diucapkan Bu Alden. Monyet kecil itu kembali menangis dan mengangguk, seperti membenarkan ucapan Bu Alden. Wanita itu akhirnya ikut menangis sedih.
Pada malam harinya, Bu Alden bermimpi bertemu Ratu Milaya. Ratu yang baik hati itu berkata, “Jangan menangis terlalu lama. Lebih baik, ikuti petunjukku! Pergilah ke kebunmu dan angkat lempengan marmer kecil di kaki pohon murad. Kau akan menemukan di bawahnya sebuah vas kristal yang penuh cairan hijau terang. Ambillah vas itu. Lalu, masukkan monyet kecil hijau itu ke dalam bak mandimu yang sudah diisi kuntum mawar. Gosok monyet itu dengan cairan hijau dari vas kristal... “
Setelah Ratu Milaya selesai bicara, Bu Alden seketika terbangun dari mimpinya. Ia bergegas pergi ke kebun, dan menemukan vas kristal yang digambarkan Ratu Milaya dalam mimpinya.
Bu Alden lalu membangunkan Zayda. Mereka bersama-sama menyiapkan bak mandi dan tidak menceritakan hal itu pada siapapun. Zayda mengumpulkan beberapa kuntum mawar dan memasukkannya ke dalam bak mandi.
Mereka lalu memasukkan si monyet hijau ke dalam bak mandi. Bu Alden kemudian menggosokkan cairan hijau dari vas kristal ke tubuh monyet itu. Bu Alden dan Zayda lalu menunggu dengan tegang.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR