Setiap hari kita sudah menggunakan Bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan maupun ucapan. Baik di sekolah, di rumah, sewaktu bermain bersama teman, maupun saat menuliskan status di media sosial. Meskipun begitu, masih banyak, lo, yang salah dalam menuliskan beberapa kosakata Bahasa Indonesia. Kesalahan tersebut sering diulang-ulang dan terbawa terus sehingga digunakan dalam tulisan sehari-hari. Orang yang membaca akan ikut bingung, mana penulisan kosakata yang salah dan mana yang benar. Yuk, kita cek, apakah ada salah satu dari kosakata di bawah ini yang seringkali kita salah tulis?
1. Dimana atau Di mana?
Hayo, ada yang tahu tidak, penulisan yang benar itu ‘dimana’ atau ‘di mana’, ya? Nah, sebelum menyebutkan jawabannya, coba kita lihat bahwa dalam kosakata itu terdapat kata depan ‘di’, bukan? Yap, menurut pedoman EYD (Ejaan yang Disempurnakan), setiap kata depan seperti ‘di’ atau ‘ke’ harus dituliskan terpisah untuk menunjukkan kata tempatnya.
Seperti kata di atas, yang benar adalah ‘di mana’. Karena ‘di’ menunjukkan kata depan dan ‘mana’ menunjukkan kata tempat, sehingga penulisannya harus terpisah. Kata ‘di’ disambung dengan kata selanjutnya hanya jika bersanding dengan kata kerja, ya! Misalnya ‘diminum’, ‘dilempar’, dan ‘diambil’.
2. Aktivitas atau Aktifitas?
Jika kita cek dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mungkin akan ditemukan kata dasar ‘aktif’. Sehingga banyak yang mengira bahwa penulisan yang benar adalah ‘aktifitas’. Nyatanya, kosakata yang benar itu justru ‘aktivitas’, lo! Kok, bisa?
Karena kosakata ini adalah kata serapan dari bahasa asing. Jika sebuah kata diambil dari bahasa asing dengan imbuhan ‘-ity’, maka kata yang diambil adalah kata dasarnya dan dalam Bahasa Indonesia ditambahkan kata ‘-itas’. Misalnya saja dalam bahasan asing penulisannya ‘activity’, dalam Bahasa Indonesia menjadi ‘aktivitas’. Sedangkan kata dasarnya ‘active’, diserap menjadi ‘aktif’. Itu sebabnya kenapa kata dasarnya berbeda dengan kata yang sudah ditambahkan imbuhan ‘–itas’. Kosakata yang mirip dengan ini adalah efektif dan efektivitas. Nah, sudah tahu, kan, teman-teman?
3. Nasihat atau Nasehat?
Kata ini diserap dari Bahasa Arab yang berasal dari kata kerja nashaha yang berarti khalasha, yaitu murni serta bersih dari segala kotoran. Jadi, kira-kira yang benar itu ‘nasihat’ atau ‘nasehat’, ya? Yang benar itu adalah ‘nasihat’ teman-teman. Ini karena dalam penyerapan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan perubahan bunyi huruf, harus disesuiakan dengan ciri khas Indonesia melafalkannya. Sehingga huruf vokal yang tepat itu adalah menggunakan ‘I’ dan bukan ‘e’.
Baca juga : Apakah Bahasa Indonesia = Bahasa Melayu?
4. Peduli atau Perduli?
Banyak yang sudah terbiasa menggunakan kata ‘perduli’ sehingga dianggap bahwa kata inilah yang benar. Namun, kenyataannya bahwa kata tersebut salah, nah, yang benar adalah ‘peduli’. Hayo, siapa yang saja yang masih salah dalam menuliskan kata ini?
Baca juga : Tiga Fakta Unik Seputar Bahasa Indonesia
5. Zaman atau Jaman?
Menurut kamu, kata yang benar itu adalah ‘zaman’ atau ‘jaman’? Seperti yang sering kita lihat, banyak yang menggunakan kata ‘jaman’ untuk menunjukkan makna ‘waktu’ watau ‘masa’. Padahal yang benar adalah ‘zaman’, lo. Nah, setelah tahu, mungkin teman-teman bisa menggunakan kata-kata yang benar, yang sesuai dengan EYD dan KBBI, ya!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR