“Makasi Ma, ini berkat latihan dengan Mama,” kata Lala sambil memeluk Mama. Ia sangat lega mendengar pujian dari Mama, ditambah pujian dari banyak penonton.
Semua peserta sudah tampil, dean juripun sudah selesai diskusi. Ini saatnya pengumuman pemenang. Lala duduk tegang, berharap ia akan jadi bagian dari 3 besar.
“Dan juaranya adalah …..”
Ternyata nama Lala tidak ada di tiga besar. Juara 1-nya Sarah, lalu Lulu, dan Dea.
Mama melihat Lala tampak sedih. Apalagi ia tahu bahwa ketiga anak itu sebenarnya tidak boleh ikut lomba ini karena umurnya sudah lebih dari ketentuan. Lala menangis sambil memeluk Mama. Ia sangat ingin membuat Mama bangga.
“Mama bangga, kok, sama Lala,” kata Mama memberi semangat.
Tak lama, seorang juri menghampiri mereka.
“Lala, kamu jagoan Kakak! Lihat nih, nilai Lala di urutan ke-4, kalau Lala semakin rajin latihan, pasti juara,” begitu katanya
Seketika Lala berhenti menangis. Ia menatap Mamanya. Mereka tersenyum bersama.
“Kalau begitu, Lala sebenarnya juara satu, ya, Ma?” kata Lala. Mama mengangguk sambil tersenyum.
“Tidak apa-apa kalah, yang penting kita jujur Lala,” kata Mama.
“Iya Ma, Lala senang. Lala juara satu walaupun tidak harus dipanggil ke atas panggung. Lala akan latihan terus,” kata Lala.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR