Tetris adalah permainan yang terlihat sederhana, tapi mampu membuat otak kita terus berpikir. Apakah teman-teman pernah memainkannya?
Permainan Menguji Ketangkasan
Jutaan orang di seluruh dunia pernah menyukai permainan yang menguji ketangkasan dalam menyusun balok ini. Permainan sederhana ini dibuat pertama kali oleh seorang Ilmuwan Uni Soviet bernama Alexey Pajitnov pada tahun 1984 di laboratorium Soviet Academy of Sciences. Waktu itu permainan ini belum bernama Tetris, namanya adalah Tetrominoes. Pajitnov membuatnya menggunakan sebuah komputer kuno, yaitu komputer pertama di zaman itu.
Berubah Nama Menjadi Tetris
Melihat permainan yang diciptakan Pajitnov, teman-temannya pun suka dan sering dimainkan untuk mengisi waktu luang. Dua tahun kemudian permainan ini diperbaharui menggunakan komputer yang lebih canggih dan berubah nama menjadi Tetris.
Tetris Menjadi Terkenal
Tidak berapa lama kemudian, seorang pengusaha Belanda yang biasa membuat game-game di Nintendo bernama Henk Rogers sangat menyukai Tetris. Ia pun membantu Pajitnov mengembangkan Tetris agar lebih bagus dan menjadi terkenal sangat cepat.
Lalu ada banyak perusahaan game yang membuat Tetris versi mereka sendiri dan dijual bersama berbagai perangkat game lainnya. Untuk menjaga hak cipta Tetris, maka pemerintah Uni Soviet segera membuat perusahaan bernama Elorg. Perusahaan ini fungsinya untuk mengatur segala perizinan dan lisensi terkait game Tetris.
Hanya Dua Perusahaan yang Boleh Menjual Tetris
Perusahaan Elorg menetapkan dua perusahaan di dunia yang diberi izin untuk menjual Tetris, yaitu Atari dan Nintendo. Atari adalah perusahaan game yang berasal dari Amerika, mereka diizinkan untuk menjual Tetris di Perangkat Komputer. Sedangkan Nintendo adalah perusahaan Jepang yang diberi izin untuk menjual Tetris di perangkat yang lebih kecil semacam gadget.
Namun setelah itu, Atari ternyata melanggar perjanjiannya dengan menjual Tetris di gadget yang berukuran kecil, yang dapat dimasukkan ke dalam kantong. Mengetahui itu, Nintendo pun menuntut Atari. Kemudian dalam beberapa tahun kedua perusahaan ini menjadi tidak akur.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR