Kak Mohd Fadli Salleh bercerita, ada seorang murid di sekolahnya yang kehilangan ayahnya sejak lama.
Ibunya sakit dan dirawat di rumah sakit. Jadi, ia dirawat oleh pamannya.
Di hari pertama sekolah, ia tidak ditemani oleh orangtua dan walinya selama jam istirahat.
Ia terpaksa berdiri menyandar di sebuah tiang sementara para orang dewasa menguasai kursi dan menyuapi anak mereka sendiri.
Ketika jam istirahat berakhir, murid yang malang itu masih kelaparan karena ia tidak punya kesempatan untuk makan.
Kak Mohd Fadli menyadarinya ketika ia lewat di samping sang anak dan piringnya masih penuh dengan makanan.
Kursi dan meja di kantin sekolah digunakan oleh para orangtua.
Ia pun menemani anak itu dan memastikan anak itu menghabiskan makannya.
Setelah diyakinkan, murid itu akhirnya duduk dan makan.
Ia menunggu hingga murid itu menghabiskan makannya sebelum diantarkan ke kelasnya.
Setelah itu ia menyarankan guru-guru Standar One di seluruh Malaysia untuk meyakinkan murid-murid mereka makan selama jam istirahat dan orangtua memberi tempat untuk murid lainnya.
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Meneruskan Sekolah
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR