Bobo.id - Bagaimana rasanya makan kodok?
Hmmm… mungkin akan aneh untuk yang belum terbiasa.
Baca juga: Kodok Bertanduk yang Mirip dengan Daun
Ayam Air
Kata Swike berasal dari dialek Hokkian, yaitu sui yang artinya air dan ke yang artinya ayam. Jika digabungkan, memang menjadi ayam air sebagai penghalusan dari kata –kodok- yang sebelumnya tidak biasa dimakan. Banyak juga yang mengatakan bahwa rasa daging kodok tidak terlalu jauh berbeda dengan daging ayam.
Mengolah Swike
Sebelum diolah, kita harus tepat memilih kodok. Nah, kodok yang biasa digunakan adalah kodok ijo atau kodok sawah.
Kodok budug, yang berukuran besar dan kulitnya berbintil-bintil tidak bisa digunakan karena beracun.
Baca juga: 3 Perbedaan Kodok dan Katak
Bagian tubuh kodok yang biasa dikonsumsi adalah pahanya, dengan dibuat menjadi sup, digoreng, ditumis, atau dipepes.
Selain itu, kulitnya pun juga bisa diolah menjadi kerupuk kulit kodok. Nahm telur kodok juga bisa diolah, salah satunya menjadi pepes.
Ada di Indonesia?
Swike ada di Indonesia juga.
Jika di Jakarta, bisa kita temui di Glodok.
Daerah lain yang terkenal dengan swike juga adalah Purwodadi, Jawa Tengah.
Beberapa restoran Tiongkok juga kerap menyediakan swike, salah satunya Pantjoran Tea House.
Bahkan, saat ini Indonesia menjadi pengekspor paha kodok terbesar di dunia.
Indonesia bisa mengirim lebih dari 5.000 ton kodok ke berbagai negara di Eropa.
Hal ini membuat peternakan kodok berkembang.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR