Bobo.id - Apakah teman-teman pernah memakan telur asin? Telur ini adalah makanan khas Indonesia yang tidak bisa kita temukan di negara lain.
Banyak yang suka memakan olahan telur bebek ini. Selain harganya yang murah, telur asin juga memiliki rasa yang enak dan gurih. Sangat nikmat ketika dimakan bersama sepiring nasi hangat.
Setelah diolah, tentunya ada kandungan gizi yang berubah dari sebutar telur bebek diasinkan ini, teman-teman.
Nah, kira-kira apa saja manfaat dan kekurangan telur asin ini bagi kesehatan kita? Yuk, kita cari tahu!
Baca juga : Sejarah Telur Asin Brebes
Kaya akan Omega-3, Vitamin B Kompleks, dan Kalsium
Sama seperti telur bebek yang belum diolah, telur asin kaya akan Omega-3 yang baik untuk kesehatan otak, sehingga kita dapat lebih berkonsentrasi saat belajar dan berpikir.
Saking pentingnya omega 3, kita sering menemukan telur ayam khusus omega 3 yang dijual dengan harga mahal.
Sebab itu, mengonsumsi telur asin bisa menjadi pilihan sumber omega 3 yang lebih terjangkau harganya.
Dalam sebutir telur asin, terdapat juga kandungan vitamin B kompleks yang sangat baik untuk kesehatan mata.
Selain itu, kandungan kalsium dalam sebutir telur asin ini juga meningkat, sangat baik untuk tulang kita.
Kalsiumnya bisa meningkat karena penggunaan bata merah atau abu sekam, yang digunakan untuk membalut telur bebek selama penggaraman.
Baca juga : Telur Ayam atau Telur Bebek?
Kandungan Garam dan Kolesterol Meningkat
Namun, kita perlu mengonsumsi telur asin dengan bijak, ya, teman-teman.
Sebab, setetelah diolah, kandungan garam dan kolesterolnya menjadi lebih tinggi. Jika dikonsumsi terlalu banyak, akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Jika dibandingkan dengan telur yang masih segar tanpa pengolahan, protein dalam telur asin juga sudah agak menurun.
Ini karena garam bisa menggumpalkan proteinnya. Sehingga, penyerapan protein telur asin di dalam tubuh menjadi lebih sulit dibandingkan penyerapan protein dalam sebutir telur bebek yang masih segar.
Inilah kenapa jika kita pegang tekstur kuning telur asin, akan terasa lebih keras ketimbang telur segar.
Dari 1.230 IU betakaroten (protein dari warna kuning) pada telur segar, yang tersisa hanya 841 IU saja setelah telur diasinkan.
Sumber : sajiansedap.grid.id
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR