Bobo.id – Teman-teman ada yang punya rencana liburan ke Halmahera Barat? Kalau iya, jangan lupa mampir ke rumah adat di sana, ya!
Rumah Adat Sasadu
Sasadu merupakan rumah adat yang berada di Halmahera Barat, Maluku Utara.
Sasadu sendiri berasal dari kata sasa yang berarti besar, dan kata tatadus yang berarti berlindung.
Jadi, Sasadu berarti berlindung di tempat yang besar.
Rumah adat Sasadu yang diwariskan oleh suku Sahu ini biasanya digunakan sebagai tempat berkumpulnya warga di sana.
Terutama saat ada upacara adat, pemilihan ketua adat, menyambut tamu penting, bahkan perayaan pesta adat, seperti kelahiran dan pernikahan.
Bentuk Rumah
Rumah adat ini berbentuk rumah panggung yang dibangun dengan kayu dari batang pohon sagu, pohon kelapa, ataupun bambu.
Lantainya dibuat dari semen agar lebih mudah dirawat dan dibersihkan.
Atapnya dibuat dari daun kelapa yang diikit dengan tali bambu, sedangkan kerangka atapnya diikat dengan tali ijuk.
Sasadu tidak memiliki pintu dan juga dinding, hanya ada rangka yang terbuat dari kayu saja.
Namun, ada enam jalan masuk ke rumah itu dan kalau kita mau masuk, kita tidak bisa sembarangan masuk dari jalan mana saja.
Karena enam jalan masuk itu sudah dibuat untuk orang-orang tertentu.
Ada dua jalan masuk dan keluar khusus untuk perempuan, ada dua jalan khusus untuk laki-laki, dan dua jalan sisanya khusus untuk para tamu.
Arti Setiap Bagian Rumah
Setiap bagian yang ada di dalam rumah adat ini tak hanya dibangun saja, tapi juga memiliki arti, lo.
Bagian ujung atap Sasadu dibuat lebih pendek daripada langit-langit rumah sehingga semua orang yang masuk harus menundukkan kepala.
Ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang agar selalu hormat pada adat istiadat.
Di ujung atap, ada bola-bola yang digantung, itu merupakan simbol bahwa manusia yang berada di puncak harus tetap rendah hati.
Ada juga kain merah dan putih yang digantung di sambungan rangka.
Kedua kain beda warna ini menggambarkan kerukunan setiap warga walaupun memiliki agama yang berbeda.
Di dalam Sasadu juga ada dua meja, yaitu untuk laki-laki dan perempuan.
Meja untuk perempuan berada di bagian depan, sedangkan meja untuk laki-laki berada di bagian belakang.
Hal ini berarti perempuan akan sealalu didahulukan dan laki-laki akan melindungi perempuan dari belakang.
Nah, itulah sekilas mengenai Sasadu, rumah adat khas Halmahera Barat.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR