Bobo.id – Teman-teman pasti sudah tahu kalau beberapa hewan suka melakukan migrasi.
Dari sekian banyak hewan yang melakukan migrasi, ada beberapa hewan yang melakukan migrasi berbahaya.
Masing-masing hewan itu punya alasan berbeda, kenapa mereka mau melakukan migrasi berbahaya itu.
Kita selidiki alasannya, yuk!
Kupu-Kupu Raja di Meksiko
Kupu-kupu memang tak bisa terbang secepat burung. Namun, kupu-kupu raja bisa melakukan migrasi sejauh 4.000 km.
Selama migrasi, kupu-kupu harus berhadapan dengan pemangsa. Meski berbahaya, kupu-kupu raja harus tetap melakukan migrasi, untuk menghindari musim dingin.
Saat musim semi dan musim panas, 300 juta kupu-kupu raja akan melakukan migrasi ke bagian utara Amerika.
Namun, di tengah perjalanan mereka akan mati, jadi migrasinya diteruskan oleh anak-anak mereka.
BACA JUGA: 18 Desember, Hari Migran Internasional
Generasi kedua kupu-kupu raja akan melakukan perjalanan hingga Midwestern, Amerika Serikat.
Di sana, kupu-kupu raja generasi kedua akan mati dan mirgasi pun dilanjutkan oleh generasi ketiga.
Generasi ketiga dari kupu-kupu raja ini akan melakukan perjalanan hingga Amerika Utara dan Kanada.
Setelah itu, generasi ketiga akan mati dan migrasi ke tempat asal pun akan dilakukan oleh generasi keempat. Unik, ya!
Gajah di Mali
Gajah yang hidup di daerah Mali, Afrika harus melakukan migrasi sejauh 700 km setiap tahunnya.
Migrasi ini biasanya diikuti oleh 400 ekor gajah dan dipimpin oleh gajah betina tertua.
Migrasi yang dilakukan gajah-gajah ini berbahaya karena mereka harus bermigrasi di bawah terik matahari yang mencapai 49 derajat Celcius.
BACA JUGA: Migrasi Salmon, Perjalanan yang Sangat Jauh
Selain terik matahari, para gajah juga harus bisa menghadapai badai pasir yang berbahaya.
Gajah-gajah ini melakukan migrasi untuk menemukan sumber air yang baru.
Di tempat tinggal mereka, air sangat cepat mengering dan habis. Jadi, mau tidak mau, mereka harus melakukan migrasi berbahaya ini.
Kepiting Merah di Pulau Christmas
Migrasi yang dilakukan oleh kepiting merang memang tidak jauh, hanya 6,5 – 8 km saja.
Namun, kepiting merah harus melakukan migrasi ini selama sepuluh hari, lo!
Selama di perjalanan, mereka harus menghadapi teriknya matahari yang bisa membuat mereka mati kekeringan.
BACA JUGA: Indonesia Jalur Migrasi Burung
Mereka juga harus mengahadapi semut gila yang suka menyemprotkan cairan asam.
Kepiting yang terkena cairan asam ini akan buta dan tidak tahu arah migrasi yang benar. Akhirnya, mereka tersasar dan mati kekeringan.
Kepiting merah melakukan migrasi berbahaya ini demi menetaskan telur-telur mereka di laut.
Zebra di Tanzania
Setiap tahun, 300 ribu zebra di daerah Tanzania selalu melakukan migrasi yang berbahaya untuk menemukan rumput dan air.
Migrasi zebra ini dilakukan setiap bulan (dari bulan Maret - November). Kalau dijumlahkan, perjalanan migrasi mereka mencapai 1.600 kilometer.
Pada bulan Desember sampai Maret, mereka akan menetap di satu tempat dan tidak melakukan migrasi sama sekali.
BACA JUGA: Mengapa Burung Bermigrasi?
O iya, selama melakukan migrasi, para zebra harus berhadapan dengan singa, buaya, dan hiena. Hewan-hewan itu bisa memangsa mereka kapan saja.
Itulah beberapa hewan yang harus melakukan migrasi berbahaya setiap tahunnya!
Sumber: National Geographic Kids, Foto: Creative Commons
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR