Bobo.id - Apakah teman-teman pernah melihat bunga edelweis? Bunga yang sering disebut dengan bunga abadi ini banyak tumbuh di daerah pegunungan.
Kita bisa melihat edelweis di beberapa pegunungan, seperti Gunung Gede, Gunung Rinjani, dan Gunung Merbabu.
Bunga yang biasanya mekar di April-Agustus ini memiliki kelopak bunga berwarna putih. Sangat indah dan tak mudah layu.
Selain beberapa fakta di atas, bunga edelweis menyimpan fakta menarik lainnya, lo.
Yuk, kita simak 5 fakta seputar bunga edelweis di bawah ini!
BACA JUGA : Bunga Wijaya Kusuma, Bunga yang Mekar Hanya sekali Dalam Setahun
1. Dapat Mekar Selama 10 Tahun
Bunga edelweis disebut sebagai bunga abadi karena dapat mekar hingga 10 tahun lamanya.
Apa yang menyebabkannya, ya?
Ternyata bisa seperti itu karena adanya hormon etilen dalam bunga edelweis.
Hormon itu bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang cukup lama.
BACA JUGA : Teratai Biru, Bunga yang Dilarang di Rusia
2. Dilindungi Undang-undang
Tentunya teman-teman sudah pernah mendengar larangan untuk tidak memetik bunga edelweis dengan sembarangan, bukan?
Di setiap tempat pendakian gunung, aturan seperti ini telah ditetapkan. Namun, masih banyak juga orang yang memetik bunga abadi ini dan mengabaikan larangannya.
Aturan tidak boleh memetik edelweis ini juga tedapat dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.
Kalau melanggarnya, kita bisa kena hukuman, lo. Jadi, jangan sampai memetik bunga edelweis, ya!
BACA JUGA : Bunga Kamboja Ternyata Tidak Berasal dari Kamboja
3. Terancam Punah
Karena banyak yang memetiknya, bunga cantik ini pun kini hampir punah.
Contohnya seperti yang terjadi di daerah Bromo. Edelweis di sana dikabarkan telah punah.
Dulu juga di tahun 1988, sebanyak 636 bunga edelweis diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Padahal tempat itu menjadi salah satu tempat perlingungan terakhir dari bunga ini.
BACA JUGA : Perbedaan Bunga Bangkai dan Rafflesia
4. Pertama Kali Ditemukan Tahun 1819
Bunga ini pertama kali ditemukan pada tahun 1819. Penemunya adalah seorang naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt.
Ia menemukan bunga edelweis di Gunung Gede, Jawa Barat.
5. Mampu Bertahan di Tanah Tandus
Bunga edelweis memang hidup di daerah pegunungan. Namun, bunga ini juga mampu bertahan hidup di atas tanah yang tandus, lo, teman-teman.
Sebab, edelweis bisa membentuk mikoriza, yang dapat memperluas daerah penyerapan akar-akarnya.
Ini juga dapat memaksimalkan pencarian zat hara yang dibutuhkan tanaman ini.
BACA JUGA : Mengapa Bunga Menyebarkan bau Wangi?
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR