Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar istilah ekuinoks?
Ekuinoks adalah peristiwa saat Matahari tepat berada di garis ekuator Bumi.
Besok, 20 Maret 2018, akan terjadi ekuinoks Maret.
Lalu, apakah ekuinoks ini berbahaya bagi Bumi dan kehidupan kita?
BACA JUGA: Kenapa Musim Bisa Berbeda-beda?
Apa Itu Ekuinoks?
Pada musim dingin di negara empat musim, biasanya siang hari akan lebih cepat sedangkan malam hari akan terasa panjang.
Begitu juga sebaliknya saat musim panas.
Namun, hal ini tidak akan terlalu terasa di negara dua musim seperti Indonesia.
Nah, saat ekuinoks terjadi inilah, maka siang dan malam memiliki waktu yang sama, yaitu masing-masing 12 jam.
Jadi misalnya Matahari terbit pukul 05.30 pagi, berarti Matahari akan terbenam pukul 17.30 sore.
Dan itu terjadi di seluruh Bumi, lo, baik negara dua musim maupun negara empat musim.
Kata ekuinoks sendiri berasal dari bahasa Latin equinox, yaitu aequus yang berarti “sama” dan nox yang berarti “malam”.
BACA JUGA: Efek dari Rotasi Bumi
Dua Kali dalam Setahun
Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun, yaitu sehari di musim semi dan sehari di musim gugur.
Ekuinoks biasanya terjadi di bulan Maret dan September.
Ekunoks Maret merupakan penanda awal musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan Bumi selatan.
Sedangkan ekuinoks September merupakan penanda awal musim gugur di belahan Bumi utara dan musim semi di belahan Bumi selatan.
BACA JUGA: Kenapa Bulan Bisa Muncul di Siang Hari?
Ekuinoks Maret Tahun Ini
Tahun ini, ekuinoks Maret akan terjadi besok, 20 Maret 2018.
Namun, ekuinoks tidak berbahaya bagi Bumi maupun bagi kehidupan kita, kok, teman-teman.
Jangan percaya dengan berita-berita yang menyebutkan bahwa ekuinoks akan membuat suhu udara Bumi menjadi naik.
Suhu udara, termasuk di Indonesia, akan tetap seperti biasanya.
Jadi, tidak perlu khawatir ya, teman-teman. Hi… hi… hi….
BACA JUGA: Siang Malam yang Ajaib di Finlandia
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR