Bobo.id – Lubang hitam merupakan suatu objek langit yang suka mengisap benda-benda di sekitarnya.
Menurut para astronom, lubang hitam berada di pusat setiap galaksi, termasuk galaksi kita.
Kalau lubang hitam suka mengisap benda di sekitarnya, kenapa seluruh benda di galaksi itu tidak terhisap ke dalamnya?
Yuk, kita simak penjelasannya!
BACA JUGA: Mengenal Lubang Hitam yang Bisa Mengisap Benda Langit di Sekitarnya
Tarikan Gravitasi
Memang benar, lubang hitam mengisap benda-benda yang ada di sekitarnya.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua benda langit bisa ditariknya.
Sekarang coba kita bayangkan tata surya kita dengan pusatnya yaitu Matahari.
Bumi dan planet-planet lainnya bergerak mengelilingi Matahari.
Itu terjadi karena gravitasi Matahari yang menarik planet serta benda langit di sekitarnya.
Hal inilah yang menyebabkan benda-benda langit yang tertarik gravitasi Matahari memiliki orbit yang stabil.
BACA JUGA: 8 Fakta Seru Seputar Lubang Hitam
Nah, fenomena ini sama seperti yang terjadi pada lubang hitam.
Sebagian besar bintang di galaksi berada di orbit yang stabil dan mengorbit lubang hitam.
Itulah kenapa bintang-bintang itu tidak akan diisap oleh lubang hitam.
Gravitasi lubang hitam di pusat galaksi itu terlalu lemah untuk bisa mengisap semua bintang di galaksi itu.
BACA JUGA: Tak Hanya Manusia, Lubang Hitam Juga Ternyata Bisa 'Bersendawa', Lo!
Batas Gravitasi
Misalnya saja, sebuah lubang hitam bernama Sagittarius A* yang berada di pusat galaksi Bimasakti.
Gravitasi Sagittarius A* hanya bisa menarik benda-benda langit yang berjarak 9,7 tahun cahaya di sekitarnya.
Lubang hitam ini tidak akan bisa menarik benda-benda yang berada di luar batas itu.
Itulah sebabnya, tata surya kita tidak akan diisap oleh Sagittarius A* karena jaraknya yang jauh, yaitu sekitar 26.000 tahun cahaya.
Dengan kata lain, untuk bisa tertarik ke lubang hitam, sebuah benda harus berada di dalam batas gravitasi lubang hitam itu.
Kalau jaraknya jauh, bintang dan planet itu tidak akan terisap oleh lubang hitam.
BACA JUGA: Tahun 2018, Kita Bisa Melihat Bentuk Lubang Hitam yang Sebenarnya
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR