Bobo.id - Wildebeest adalah mamalia herbivora endemik Afrika. Artinya wildebeest hanya ditemukan di Afrika.
Mencari Tempat yang Hijau
Wildebeest yang disebut juga gnu, masih bersaudara dengan antelop, kambing, dan domba. Sedangkan nama ilmiahnya Connochaetes.
Kata wildebeest berasal dari bahasa Belanda yaitu wild beast. Artinya sapi liar.
Ada dua jenis wildebeest, yaitu wildebeest biru (Connochaetes taurinus) dan wildebeest hitam (Connochaetes gnou).
Wildbeest hidup berkelompok dalam kawanan yang besar. Di alam liar, mereka selalu terlihat merumput bersama-sama.
Ketika musim kemarau tiba, antara bulan Juli hingga Agustus, di mana rumput mulai mengering dan air semakin sulit dicari, wildebeest melakukan migrasi ke tempat yang lebih hijau.
Sepertinya mereka punya naluri, di mana tempat yang masih hijau berada.
Wildebeest adalah makhluk sosial. Bila satu ekor mulai berjalan ke arah tertentu, yang lain akan mengikutinya.
Dalam waktu singkat, seluruh kawanan itu bergerak untuk bermigrasi. Jumlahnya lebih dari satu juta ekor.
Mereka bergerak dalam barisan yang panjang ke arah utara, melintasi Sabana Serengeti yang terletak di antara perbatasan Tanzania - Kenya.
BACA JUGA: Ternyata, Hewan-hewan Ini Harus Melakukan Migrasi Berbahaya Setiap Tahunnya
Perjalanan Penuh Perjuangan
Perjalanan mereka itu penuh perjuangan.
Selain jaraknya jauh, biasanya mereka diikuti hewan predator.
Seperti singa, macan tutul, anjing hutan, dan lain-lain.
Predator itu akan memangsa hewan yang sakit atau terpisah dari rombongan.
Dalam perjalanan itu, ada kalanya kawanan wildebeest harus menyeberangi sungai yang deras.
Tidak semua hewan berhasil menyeberang sungai dengan selamat.
Ada yang hanyut terbawa arus. Ada juga yang dimangsa buaya yang sudah menanti di dalam sungai.
BACA JUGA: Migrasi Salmon, Perjalanan yang Sangat Jauh
Pulang Bersama Anggota Baru
Rombongan hewan ini tiba di tempat baru bersamaan dengan datangnya musim kawin.
Maka di sana akan lahir ribuan bayi wildebeest, yang lahir hampir dalam waktu yang sama.
Bayi yang baru lahir menjadi incaran predator. Karenanya para induk wildebeest mencari tempat melahirkan yang aman, yang jauh dari predator.
Bayi wildebeest itu sendiri punya naluri yang tinggi untuk menjaga dirinya.
Beberapa menit setelah lahir, ia sudah bisa berdiri dan berjalan. Seminggu kemudian ia sudah bisa berlari dengan cepat.
Meskipun begitu, sang induk selalu menjaga anaknya agar selalu dekat dengannya.
Sekitar bulan April, kawanan wildebeest kembali kembali ke utara dengan anggota keluarga yang baru.
Rintangan yang dialami dalam perjalanan pulang ini sama saja dengan rintangan yang mereka hadapi saat mereka berangkat.
BACA JUGA: Migrasi Kepiting di Christmas Island
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR