“Dii, Adi, tolong bawakan emak daun pisang di sana, ya,” kata Emak dari serambi rumah.
Adi pun bergegas membawakan satu lipat daun pisang yang sudah selesai dibersihkan.
“Wah, ramai sekali, Mak,” kata Adi yang terkejut melihat banyak sekali orang yang mengantri di depan serambi rumahnya.
Mereka ingin merasakan nasi bungkus daun buatan emak.
Warung Nasi Daun Emak baru saja buka kemarin siang, tetapi saat ini sudah banyak sekali yang datang untuk membeli.
Sejak siang hingga sudah hampir pukul 15.00, barisan pembeli masih terus berlanjut.
Walaupun lelah, Emak tetap tersenyum dan ramah saat bertemu dengan pembeli.
Adi bergegas membantu Emak yang tampak kewalahan karena banyaknya pembeli.
“Haaah, akhirnya selesai juga ya hari ini, Di,” kata Emak sambil menghembuskan napas panjang.
“Iya, Mak, Emak hebat sekali memasaknya. Banyak orang yang suka masakan Emak,” kata Adi.
“Ah, Adi juga hebat. Kalau tidak ada Adi yang membantu Emak, pasti tidak bisa sampai begini,” jawab Emak.
Adi dan Emak pun membersihkan sisa-sisa jualan di atas meja.
Kemudian mereka masuk ke rumah untuk beristirahat. Hari yang cukup melelahkan untuk Emak dan Adi, tetapi mereka berdua sangat bahagia.
Keesokan harinya, pagi-pagi Adi sudah mengayuh sepeda ke pasar.
Adi membawa catatan apa saja yang dEmaktuhkan Emak untuk berjualan. Selama Adi ke pasar, Emak sudah mulai bersiap-siap di rumah.
Sesampainya Adi di pasar ternyata sudah banyak orang yang membicarakan masakan Emak sebagai masakan terenak.
“Itu Adi, anak Si Emak yang masakannya enak sekali, terutama sambalnya itu, lo,” kata seorang pedagang.
“Iya, kemarin saya sudah coba, sambal emak memang enak sekali!” jawab Emak-Emak yang lain.
Adi pun tersenyum senang mendengar pujian tersebut.
“Adi, memangnya apa sih rahasia sambal yang dibuat Emak, kok, bisa enak begitu?” kata seorang pedagang.
Adi pun mulai berpikir. Ia tahu kalau sambal buatan emak memang terkenal enak, tetapi ia tidak tahu kenapa bisa seenak itu. Adi pun menggeleng.
“Waaah, harus tahu dong, Di! Supaya jadi resep turunan. Hmmm… rasa sambal buatan emakmu itu tidak ada duanya!” jawab pedagang itu.
Selama bersepeda pulang dari pasar, Adi terus penasaran.
“Apa yang membuat sambal emak sangat enak, ya?” Adi bertanya pada dirinya sendiri. Ia pun memutuskan untuk menanyakan langsung pada Emak.
bersambung...
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR