“Dii, Adi, tolong bawakan emak daun pisang di sana, ya,” kata Emak dari serambi rumah.
Adi pun bergegas membawakan satu lipat daun pisang yang sudah selesai dibersihkan.
“Wah, ramai sekali, Mak,” kata Adi yang terkejut melihat banyak sekali orang yang mengantri di depan serambi rumahnya.
Mereka ingin merasakan nasi bungkus daun buatan emak.
Warung Nasi Daun Emak baru saja buka kemarin siang, tetapi saat ini sudah banyak sekali yang datang untuk membeli.
Sejak siang hingga sudah hampir pukul 15.00, barisan pembeli masih terus berlanjut.
Walaupun lelah, Emak tetap tersenyum dan ramah saat bertemu dengan pembeli.
Adi bergegas membantu Emak yang tampak kewalahan karena banyaknya pembeli.
“Haaah, akhirnya selesai juga ya hari ini, Di,” kata Emak sambil menghembuskan napas panjang.
“Iya, Mak, Emak hebat sekali memasaknya. Banyak orang yang suka masakan Emak,” kata Adi.
“Ah, Adi juga hebat. Kalau tidak ada Adi yang membantu Emak, pasti tidak bisa sampai begini,” jawab Emak.
Adi dan Emak pun membersihkan sisa-sisa jualan di atas meja.
Kemudian mereka masuk ke rumah untuk beristirahat. Hari yang cukup melelahkan untuk Emak dan Adi, tetapi mereka berdua sangat bahagia.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR