Bobo.id – Sotong ini sering dianggap sebagai cumi-cumi.
Walau berbeda, cumi-cumi dan sotong sama-sama memiliki tinta yang disemprotkan ke musuhnya ketika dalam bahaya.
Lalu apa bedanya dengan cumi-cumi, ya?
BACA JUGA: 6 Hewan Laut Ini Ternyata Mamalia
Sering Dianggap Cumi-cumi
Sotong merupakan hewan yang hidup di perairan, khususnya laut dan meurpakan makanan sejenis seafood.
Sotong sering kali dianggap sebagai cumi-cumi.
Padahal sotong dan cumi-cumi berbeda.
Sotong dan cumi-cumi termasuk kelas Cephalopoda.
Sotong memiliki cangkang yang keras, sedangkan cumi-cumi memiliki cangkang yang lunak.
Cangkang sotong itu sering disebut cuttlebone.
Karena hal inilah sorong sering disebut sebgai cuttlefish.
Walaupun dinamakan cuttlefish, sotong bukan ikan, melainkan moluska.
BACA JUGA: Pertemanan Hewan Laut di Dunia Nyata
Mata Canggih dan Senjata Tinta
Sotong memiliki delapan lengan dan dua tentakel dengan pengisap untuk menangkap mangsanya.
Makanan sotong ini adalah moluska-moluska kecil, seperti kepiting, udang, ikan, cumi-cumi, dan moluska kecil lainnya.
Menurut studi terbaru, sotong termasuk salah satu hewan laut yang memiliki otak besar dari semua invertebrata.
Sotong juga memiliki mata yang canggih yang membuat mereka dapat melihat cahaya.
Mata sotong ini berfungsi untuk mengamati lingkungan dan mengenali makanan mereka.
Sama seperti cumi-cumi dan gurita, sotong memiliki tinta yang mereka gunakan untuk membantu menghindari predatornya.
Bunglon Laut
Sotong dapat berkamuflase atau menyamar sebagai cumi-cumi betina dengan mengubah warna tubuh mereka
Karena memiliki kemampuan luar biasa untuk secara cepat mengubah warna kulit mereka, sotong disebut sebagai bunglon laut.
Sotong menggunakan penyamaran mereka untuk berburu dan menyelinap di antara mangsa mereka.
Selain itu, untuk mencari mangsa yang berada di dalam pasir, sotong akan menembakkan air untuk menemukan hewan yang bersembunyi di dalam pasir.
BACA JUGA: 5 Hewan Laut Terunik yang Jarang Terlihat
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR