“Nah, sudah banyak contoh belajar dari kesalahan,” kata Pak Awang.
“Sebentar lagi bel pulang berbunyi. Masih ada kesempatan untuk satu orang lagi! Ya, Erika belum kebagian. Silakan!”
“Dulu saya selalu membereskan tas sekolah pad apagi hari. Suatu hari, saya lupa membawa buku PR Matematika. Terpaksa telepon ke rumah dan meminta supir mengantarkan. Akibatnya, Mama terlambat datang ke rapat. Sejak itu, saya membereskan tas sekolah pad amalam hari supaya aman.”
“Bagus. Kalian juga bisa belajar dari kesalahan orang lain. Dengan membereskan tas sekolah pada malam hari, kit atidak tergesa-gesa dan cukup waktu untuk memeriksa apakah semua barang yang perlu dibawa tak ada yang tertinggal,” kata Pak Awang.
Teng teng teng! Lonceng pulang berbunyi. Aaah, bonus pelajaran bahasa Indonesia selalu mengasyikkan.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Widya Suwarna.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR