Hal ini karena kepercayaan masyarakat bahwa janin yang dikandungnya merupakan sesuatu yang suci.
Sedangkan ketika metatah berlangsung, seseorang akan berada pada masa cuntaka atau tidak suci untuk disucikan.
BACA JUGA: Makan Murah dan Lezat di Bali, Ini Menunya
3. Potong gigi perlu biaya sangat besar
Upacara metatah membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena banyak perlengkapan sesajen yang diperlukan.
Biasanya, upacara ini juga mengundang sanak saudara dan keluarga besar untuk hadir layaknya sebuah hajatan pernikahan.
Oleh karena itu, masyarakat Bali menyiasatinya dengan melakukan metatah secara beramai-ramai (massal).
Atau bisa juga digabungkan dengan rangkaian upacara adat lainnya, misalnya pawiwahan (menikah) atau upacara ngaben.
BACA JUGA: Makna Kain Hitam Putih dalam Budaya Bali
4. Berbusana khusus
Pada awalnya, orang yang metatah biasanya mengenakan kain putih, kampuh kuning, dan selempang samara ratih.
Itu merupakan simbol restu dari Dewa Semara dan Dewi Ratih (berdasarkan lontar Semarandhana).
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR