Namun, lambat laun terjadi perubahan dalam bahan dasar pembuatan kue ini.
Dengan ditambahkannya pengembang berbahan nira atau tuak enau, membuat kue bika yang sekarang berbeda dengan bika khas Melayu tadi.
Ada dua jenis cerita yang mengatakan asal kata ‘ambon’ pada kue ini.
Cerita pertama mengatakan kalau kue ini pertama kali dijual dan menjadi populer di simpang Jalan Ambon, Sei Kera, Medan.
Lalu cerita kedua mengatakan kalau penamaan kue ini berdasarkan bahasa Medan, ambon artinya lembut.
Sampai saat ini, tidak ada yang bisa memastikan cerita mana yang benar dalam penamaan kue bika ambon ini.
BACA JUGA : Sayur ini Jarang Dikonsumsi, Padahal Memiliki Banyak Manfaat bagi Tubuh
Tempat Kuliner Bika Ambon
Kawasan penjual bika ambon di Kota medan berada di Jalan Majapahit.
Di sana banyak terdapat toko-toko penjual kue ini.
Rasa kue yang disediakan tiap toko pun bervariasi, mulai dari rasa pandan, cokelat, keju, dan rasa lainnya.
Meski tanpa bahan pengawet, kue ini bisa bertahan hingga 3-4 hari.
Apa Saja Potensi Sumber Daya Alam yang Dimiliki Indonesia untuk Menjadi Negara Maju?
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR