Bobo.id - Rumah krong bade adalah rumah adat yang terletak di Nanggroe Aceh Darussalam.
Rumah ini juga sering disebut sebagai rumoh Aceh.
Ciri-ciri Rumah Krong Bade
Rumah adat Aceh berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat.
Rumah ini memiliki tangga di depan rumah yang berfungsi untuk masuk kedalam rumah.
Tinggi tangga tersebut sekitar 2,5 - 3 m dari permukaan tanah. Pada umumnya, anak tangga rumah krong bade berjumlah ganjil sekitar 7-9 anak tangga.
Penggunaan bahan dasar bangunan rumah krong bade diambil langsung dari alam.
Ini menandakan bahwa bahwa masyarakat Aceh mempunyai kehidupan yang dekat dengan alam.
Bahkan, mereka juga tidak menggunakan paku dalam membangun rumah ini.
Mereka menggunakan tali untuk mengikat dan menyatukan bahan bangunan yang satu dengan yang lain.
Dinding rumahnya terbuat dari kayu enau yang dihiasi dengan lukisan dan atapnya terbuat dari daun rumbia.
Ukiran yang ada di dinding rumah krong bade bervariasi, tergantung dari kondisi ekonomi pemilik rumah.
Semakin banyak jumlah ukiran di dinding rumah, maka semakin sejahtera tingkat ekonomi masyarakatnya.
BACA JUGA : Unik! Rumah Adat Ini Bisa Menampung 13 Keluarga
Rumah Krong Bade Saat Ini
Rumah krong bade merupakan kebudayaan Aceh yang hampir punah dan sudah jarang dipakai.
Karena pada masa kini masyarakat Aceh lebih memilih tinggal di rumah modern.
Ini karena harga untuk membangun rumah modern lebih murah dibandingkan dengan rumah krong bade.
Selain itu, perawatan rumah adat ini juga membutuhkan biaya yang besar.
Pembagian ruangan dalam rumah krong bade terdiri dari 4 bagian yang memiliki fungsinya masing-masing.
Bagian tersebut adalah ruang bawah, ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang.
BACA JUGA : rumahYuk, Mampir ke Rumah Adat Sasadu di Halmahera Barat!
Ruang Bawah
Bagian bawah rumah ini digunakan sebagai gudang penyimpanan.
Barang-barang yang disimpan seperti padi atau hasil panen lainnya serta tempat penyimpanan alat penumbuk padi.
Selain itu, ruang bawah juga digunakan sebagai pusat aktivitas kaum perempuan untuk membuat kain khas Aceh.
Proses penjualannya pun dilakukan di ruang bawah ini.
Ruang ini juga berfungsi untuk mencegah masuknya binatang buas serta menghindari kebanjiran.
Ruang Depan
Ruang depan tidak memiliki kamar. Hanya sebuah tempat bagi anggota keluarga untuk bersantai, beristirahat, dan sebagai tempat anak-anak belajar.
Di ruang depan ini juga digunakan untuk menerima tamu yang datang.
BACA JUGA : Rumah Bolon, Rumah Adat Suku Batak
Ruang Tengah
Ruang tengah atau seuramoe teungoh adalah ruangan inti dari rumah krong bade.
Bagian rumah ini dikenal dengan rumah inong atau rumah induk.
Ruang ini memiliki beberapa kamar di sisi kiri dan sisi kanan.
Letaknya lebih tinggi daripada ruang depan.
Ruang tengah dikhususkan hanya untuk anggota keluarga, sehingga para tamu tidak diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan ini.
Bahkan anggota keluarga pun tidak semuanya boleh masuk.
BACA JUGA : rumah adat'Souraja, Rumah Adat Keluarga Bangsawan Suku Kaili di Sulawesi
Ruang tengah ini dipakai sebagai ruang tidur kepala keluarga.
Pada acara-acara keluarga seperti pernikahan, ruang tengah dipakai sebagai ruang tidur pengantin.
Ruang tengah juga dipakai pada acara kematian sebagai ruang pemandian mayat.
Ruang Belakang
Seperti ruang depan, ruang belakang atau seurameo likot digunakan juga sebagai ruang santai untuk keluarga.
Selain itu, ruang ini berfungsi sebagai dapur serta tempat keluarga mengobrol.
BACA JUGA : Rumah Adat Maluku, Tempat Musyawarah, Upacara, dan Penyimpanan Benda Pusaka
Lihat Video Ini Juga, Yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR