Yang disebut tabuik dalam acara ini merupakan bangunan menara dari bambu yang dihiasai kertas warna-warni.
Tabuik ini melambangkan tandu jenazah yang diusung oleh makluk surga, yaitu bouraq yang digambarkan kuda bersayap, berbadan tegap, dan berkepala manusia (wanita cantik).
Menara tabuik terlihat sangat indah dengan bunga-bunga kertas raksasa di atasnya.
Sejak 1824
Di Pariaman, tradisi Tabuik sudah dimulai sejak tahun 1824.
Kala itu, Tabuik diadakan oleh para pedagang Islam dari Bengkulu, Aceh, juga dari India dan Arab.
BACA JUGA : Porsi Dibungkus Lebih Banyak, inilah 3 Fakta Seputar Rumah Makan Padang
Menurut sejarah, acara Tabuik merupakan tradisi memperingati dan meratapi gugurnya Hasan dan Husein dalam perang di padang Karbala (sekarang Irak).
Di Indonesia, selain di Pariaman, tradisi mengenang peristiwa gugurnya cucu nabi Muhammad ini juga diadakan di Bengkulu.
Sekarang, acara Tabuik sudah menjadi kegiatan pariwisata.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR