Bobo.id – Selama ini kita kadang mendengar ada asteroid yang hampir menabrak Bumi.
Kadang, asteroid itu tidak berbahaya bagi kehidupan di Bumi.
Namun, apa jadinya kalau ada asteroid yang benar-benar jatuh ke Bumi?
BACA JUGA: Apa Jadinya Jika Asteroid Jatuh ke Bumi?
Asteroid 2008 LA
Pada Sabtu, 2 Juni 2018 lalu, sebuah asteroid berhasil menabrak Bumi, lo.
Asteroid ini terbakar saat melewati atmosfer Bumi, tapi masih terlihat di langit Bostwana, Afrika Selatan.
Asteroid ini awalnya dinamakan ZLAF9B2 lalu namanya diganti menjadi asteroid 2008 LA.
Asteroid 2018 LA adalah bagian dari asteroid kelas Apollo, yaitu kelompok asteroid dekat Bumi yang melayang di antara orbit Venus dan Mars.
Asteroid ini membutuhkan waktu sekitar 1,6 tahun untuk sekali mengorbit Matahari.
Cahayanya 64 kali lebih redup daripada Pluto, tapi asteroid ini bisa bergerak dengan sangat cepat.
BACA JUGA: 5 Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi
Diprediksi Jatuh di Indonesia
Catalina Sky Survey yang ada di observatorium Gunung Lemmon, Arizona, Amerika Serikat adalah yang pertama melihat asteroid ini.
Para astronom mengidentifikasi ada sebuah asteroid yang berada 36.000 kilometer di atas Bumi pada pukul 15.22 WIB.
Asteroid 2008 LA ini bergerak sangat cepat, maka itu, para astronom yakin kalau asteroid ini akan jatuh ke Bumi.
Awalnya, para astronom memperkirakan asteroid ini akan jatuh di Indonesia.
Namun, ternyata asteroid ini hanya melintasi Indonesia bagian Timur, yaitu daerah Papua dan pulau Sumba pada pukul 22.00 sampai 22.30 WIB.
Akhirnya asteroid ini jatuh di Afrika sekitar pukul 23.44 WIB.
BACA JUGA: Ternyata, Ada Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi Setiap Minggunya
Terang seperti Matahari
Uniknya, saat jatuh di Afrika, asteroid ini bercahaya dan cahayanya itu seterang Matahari.
Saat melewati langit Indonesia, asteroid itu tidak terlalu kelihatan karena terhalang cahaya Bulan dan polusi cahaya.
Lalu sekitar 1,5 jam setelah melewati langit Indonesia, asteroid ini terlihat di langit Bostwana.
Ada seorang bernama Dhiraj yang berhasil mengabadikan asteroid ini.
Awalnya, asteroid ini hanya terlihat sebagai garis terang khas meteor sepanjang sekitar sepuluh meter.
Namun, setelah itu, asteroid berkembang menjadi superfireball berwarna kuning.
Pada puncaknya, benda langit ini bercahaya sangat terang, seperti Matahari.
Jadi, bisa dibayangkan, kan, bagaimana terangnya langit Bostwana pada malam itu.
Untungnya, jatuhnya asteroid 2018 LA ini tidak menimbulkan kerusakan.
Itu karena gelombang kejut dan sinar panas yang dihasilkan masih lemah sehingga tidak bisa membuat kerusakan.
BACA JUGA: Tidak Terdeteksi oleh NASA, Bumi Hampir Ditabrak Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola
Lihat video ini juga, yuk!
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR