Bobo.id - Lautan yang luas menyimpan misteri alam yang tidak terhingga.
Jauh di dasar samudera, masih banyak hewan laut yang sulit dijangkau manusia.
Di antaranya tiga hewan dasar laut di bawah ini.
1. Belut pita
Belut pita atau ribbon eel (Rhinomuraena quaesita) merupakan jenis belut moray.
Belut jenis ini dapat ditemukan di laguna dan terumbu karang di lautan Indo-Pasifik, mulai dari Afrika Timur hingga selatan Jepang, Australia, dan Polinesia Perancis.
Semua jenisnya pertama kali lahir dengan jenis kelamin jantan. Namun setelah tumbuh dan berkembang, mulailah menjadi betina.
BACA JUGA: Ternyata Hewan Laut ini Sangat Melindungi Sarangnya, lo!
2. Cacing bobbit
Hewan ini kerap dipanggil alien dari dasar laut dan memiliki nama latin Eunice aphroditois.
Hewan ini adalah cacing jenis predator air yang tinggal di dasar laut.
Cacing bobbit dapat tumbuh sepanjang 10 kaki atau tiga meter.
Dia akan mengubur tubuhnya yang panjang ke dalam pasir sambil menunggu stimulus pada salah satu dari lima antena lalu menyerang mangsanya.
Dia dapat menyerang dengan kekuatan yang bisa menarik, bahkan merobek mangsanya hingga setengah badan.
Selain itu, cacing bobbit akan mneyuntikkan racun kepada mangsa bersifat pembunuh sehingga lawannya yang besar dapat dimakan dengan tenang.
Walaupun terlihat ganas, cacing ini merupakan hewan omnivora.
Selain itu, habitat mereka dapat ditemui hampir di seluruh penjuru lautan hangat termasuk Indo-Pasifik dan Atlantik.
Bahkan di Bali, hewan ini menjadi primadona pemburu swafoto bawah laut.
BACA JUGA: Misteri Lautan: Empat Penghuni Bawah Laut yang Menyeramkan
3. Cacing pompeii
Hewan ini memiliki nama lain Alvina pompejana.
Ditemukan pada tahun 1980 oleh ilmuwan asal Prancis.
Dengan panjang mencapai 10 cm lengkap dengan tentakelnya menyerupai insang pada kepala yang berwarna merah oleh hemoglobin.
Tubuhnya diselimuti thermal sentimeter yang tebal di punggung.
Cacing ini berkembang di air super panas dekat ventilasi hidrotermal dan salah satu mahluk di dunia yang paling tahan dengan panas mecapai 80 derajat celcius.
Untuk bertahan hidup di suhu yang panas, cacing Pompeii membuat koloni tabung mirip cerobong asap yang juga tahan panas.
Teks: Syanne Ayuresta
BACA JUGA: Banyak Hewan Laut Mati Karena Makan Sampah Plastik, Kenapa, ya?
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR