Bobo.id – Kita sebagai manusia hanya bisa menyelam selama beberapa detik. Kalau pun lama, paling hanya beberapa menit saja.
Namun, ada satu suku nomaden bernama Suku Bajau.
Orang-orang di suku ini bisa menyelam selama 13 menit di kedalaman 200 meter.
Filipina, Malaysia, dan Indonesia
Suku Bajau tinggal nomaden di atas air di sekitar Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Karena hidup nomaden, suku ini tidak punya kewarganegaraan.
Suku ini menyelam untuk mencari benda-benda yang bisa dijadikan kerajinan. O iya, mereka juga menyelam untuk mencari makanan.
BACA JUGA:Ini Cara Menyelamatkan Diri Jika Menemukan Buaya di Laut atau Sungai
Mutasi DNA
Karena kunikannya, seorang peneliti bernama Llardo melakukan penelitian terhadap Suku Bajau dan Suku Saluan yang tinggal di darat.
Setelah diteliti, diketahui bahwa Suku Bajau memiliki ukuran limpa 50 persen lebih besar daripada limpa Suku Saluan yang tinggal di darat.
Selain itu, Llardo juga menemukan gen bernama PDE10A di Suku Bajau. Gen inilah yang membuat limpa Suku Bajau berukuran lebih besar.
O iya, organ bernama limpa ini juga bisa menjaga sistem kekebalan tubuh dan mendaur ulang sel darah merah di tubuh kita.
BACA JUGA:Sama-Sama Olahraga Menyelam, Snorkeling dan Diving Itu Berbeda, lo!
Adaptasi
Selain memiliki limpa yang besar, Llardo juga mengatakan, bahwa Suku Bajau bisa menahan napas cukup lama karena tubuh mereka sudah melakukan adaptasi.
Seperti kita tahu, jika kita melakukan satu kegiatan sejak kecil. Maka, ketika dewasa kita bisa melakukan kegiatan itu lebih baik dari orang lain.
Jadi, selain mutasi DNA, Suku Bajau juga sudah beradaptasi dengan kehidupan mereka yang selalu berhadapan dengan air sejak masih kecil.
Karena dua hal itulah Suku Bajau dianggap sebagai penyelam terbaik yang ada di Bumi saat ini. Semoga keberadaan mereka selalu baik, ya, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR