Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mencoba kuliner khas Kudus, Jawa Tengah ini?
Yap, namanya adalah nasi pindang, yang berkuah kehitaman dengan rasa rempah yang gurih.
Pakai Daun Melinjo
Nasi pindang disajikan dengan kuah hitam yang encer karena menggunakan bahan kluwak.
Di dalamnya terdapat potongan daging dan nasi yang sudah dicampur.
Ciri khas nas pindang adalah menggunakan daun melinjo muda sebagai pendamping kuahnya.
Sehingga, daun melinjo ini pun menjadi ciri khas dari nasi pindang.
Daun tersebut disatukan dalam kuah kluwak, ditambah dengan santan dan rempah lainnya.
BACA JUGA : Meski Disebut Belum Makmur, Ethiopia Terkenal dengan 5 Kuliner Khasnya yang Kaya Akan Bumbu
Tidak Pakai Daging Sapi
Di daerah asalnya, nasi pindang khas Kudus berisikan daging kerbau.
Tidak menggunakan daging sapi, sebab dulunya sapi disucikan oleh masyarakat adat di sana.
Pada masa penjajahan, daging sapi pun lebih diperuntukkan hanya untuk kolonial Belanda dan bangsawan.
Namun, karena kini daging kerbau harganya semakin mahal dan teksturnya pun lebih liat, maka nasi pindang sudah banyak menggunakan daging sapi.
Ya, meski nasi pindang sapi ini hanya banyak di Semarang.
Sedangkan di daerah asalnya masih menggunakan daging kerbau.
BACA JUGA : Jalan-jalan ke Alor? Jangan Lupa Cicipi 5 Kuliner Khasnya!
Mirip Rawon
Dalam penyajiannya, nasi pindang biasa disajikan beralaskan daun pisang.
Bahkan, dulu makan nasi pindang menggunakan sendok daun, dari daun lontar ataupun pisang.
Nah, nasi pindang Kudus ini punya kemiripan dengan kuliner khas Jawa Timur, Rawon, lo.
Sebab, sama-sama berkuah hitam encer dan menggunakan irisan daging.
Bedanya, kuah nasi pindang ditambahkan santan, sedangkan rawon tidak pakai santan.
BACA JUGA : Kuliner Khas Sambas: Bubur Pedas yang Tidak Pedas
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR