Pada masa penjajahan, daging sapi pun lebih diperuntukkan hanya untuk kolonial Belanda dan bangsawan.
Namun, karena kini daging kerbau harganya semakin mahal dan teksturnya pun lebih liat, maka nasi pindang sudah banyak menggunakan daging sapi.
Ya, meski nasi pindang sapi ini hanya banyak di Semarang.
Sedangkan di daerah asalnya masih menggunakan daging kerbau.
BACA JUGA : Jalan-jalan ke Alor? Jangan Lupa Cicipi 5 Kuliner Khasnya!
Mirip Rawon
Dalam penyajiannya, nasi pindang biasa disajikan beralaskan daun pisang.
Bahkan, dulu makan nasi pindang menggunakan sendok daun, dari daun lontar ataupun pisang.
Nah, nasi pindang Kudus ini punya kemiripan dengan kuliner khas Jawa Timur, Rawon, lo.
Sebab, sama-sama berkuah hitam encer dan menggunakan irisan daging.
Bedanya, kuah nasi pindang ditambahkan santan, sedangkan rawon tidak pakai santan.
BACA JUGA : Kuliner Khas Sambas: Bubur Pedas yang Tidak Pedas
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR