Bobo.id – Di pasaran, kita bisa menemukan dua jenis semangka.
Yang berbiji dan yang mulus tanpa biji.
Biasanya, semangka tradisional mengandung biji keras yang tidak bisa dimakan.
Sedangkan kini sudah banyak semangka yang dibudidayakan untuk menghasilkan biji yang sangat lembut dan lentur, sehingga bisa dimakan.
Namun adakah perbedaan antara semangka dengan biji dan tanpa biji?
Yuk, simak info selengkapnya berikut ini!
BACA JUGA : 5 Fakta Seputar Semangka, Buah yang Mengandung 91 Persen Air
Semangka dengan Biji
Semangka ini banyak dikenal sebagai semangka tradisional dengan bentuk yang cukup besar dan lonjong.
Semangka dengan biji memiliki kulit berwarna hijau yang tebal, daging buah berwarna merah muda, biji berwarna hitam.
Rasanya juga lebih manis dan lebih banyak mengandung air dan tekstur yang lebih renyah.
BACA JUGA : Tidak Perlu Dibuang, Biji Semangka Ternyata Memiliki Banyak Manfaat
Semangka Tanpa Biji
Semangka tanpa biji sebenarnya sudah diciptakan lebih dari 50 tahun yang lalu.
Untuk menghasilkan semangka tanpa biji, serbuk sari jantan dari semangka yang memiliki 22 kromosom per sel, disilangkan dengan bunga semangka betina yang telah secara kimiawi diubah untuk memiliki 44 kromosom per sel.
Di mana kromosom ini berada dalam sel organisme dan mengandung gen yang banyak.
Tidak ada perubahan genetik yang terlibat dalam proses ini.
BACA JUGA : Kres, Kres, Sruuup… Semangka!
Sebaliknya, semangka tanpa biji yang dihasilkan adalah triploid, berarti memiliki 33 kromosom bukan 22.
Cara ini yang akan menghasilkan biji putih dalam buah semangka menjadi dapat dimakan.
Secara umum, semangka ini tampak seperti tanpa biji.
Semangka tanpa biji memiliki tekstur lembek, tidak selalu mengandung banyak air, serta warna daging lebih pucat jika dibandingkan dengan semangka dengan biji.
Sebenarnya, rasa semangka dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti waktu panen, jumlah hujan di daerah penanaman.
Juga dipengaruhi iklim saat masa pertumbuhan, jumlah sinar matahari yang diserap, jenis tanah dan banyak hal lainnya.
Lihat video ini juga, yuk!
(Teks : Lena Astari)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR