Bobo.id – Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang disebabkan oleh meteoroid yang bergesekan dengan atmosfer Bumi.
Gesekan antara meteoroid dan atmosfer Bumi itu akan menimbulkan api. Jika dilihat dari Bumi, api itu akan terlihat indah.
Komet Besar Swift – Tuttle
Komet besar Swift – Tuttle adalah benda ruang angkasa yang berukuran 26 kilometer. Komet ini selalu bertemu dengan Bumi setiap 133 tahun sekali.
Terkahir, komet ini bertemu dengan Bumi tahun 1992 dan akan bertemu dengan Bumi lagi di tahun 2126. Sekitar, 108 tahun lagi.
BACA JUGA:Ada 2 Meteor yang Terekam Menabrak Bulan dalam Sehari, Kok Bisa, ya?
Cepat dan Meninggalkan Puing-puing
Komet besar Swift – Tuttle bergerak dengan kecepatan tinggi, kira-kira 150 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Saat bergerak dengan kecepatan tinggi, komet besar Swift – Tuttle akan meningglakan debu dan puing-puing di jalur yang ia lalui.
Hujan Meteor Perseid
Bumi bertemu dengan komet besar Swift – Tuttle 133 tahun sekali. Namun, Bumi selalu bertemu dengan debu dan puing-puing yang ditinggalkan komet besar Swift – Tuttle setiap tahun.
Biasanya, Bumi akan bertemu dengan debu dan puing-puing yang ditinggalkan besar Swift – Tuttle pada pertengahan bulan Juli hingga Agustus.
BACA JUGA:Ada 3 Hujan Meteor pada Agustus 2018 Ini, Jangan Sampai Terlewat!
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR