Bobo.id – Papua merupakan salah satu wilayah yang dihuni banyak makhluk indah, salah satunya adalah burung cendrawasi.
Selain burung cendrawasi, Papua juga dihuni oleh burung paruh-sabit coklat. Apakah kamu pernah mendengar nama burung itu?
BACA JUGA:Ternyata Kotoran Burung Bisa Bikin Terumbu Karang Sehat! Kok Bisa, ya?
Paruh Berbentuk Sabit
Sesuai dengan namanya, burung paruh-sabit coklat (Epimachus meyeri) punya paruh melengkung seperti sabit.
warna bulunya juga cenderung kecokelatan (untuk yang betina), sedangkan pejantannya memiliki bulu hitam dengan perpaduan biru di beberapa bagian tubuhnya.
Burung jantan biasanya memiliki bulu ekor yang cukup panjang. Penduduk asli papua biasanya menganggap bulu ekor tersebut sebagai sesuatu yang berharga.
BACA JUGA:Canggihnya Drone Berbentuk Burung di Tiongkok, Fungsinya Untuk Apa?
Kicauannya Seperti Senapan Mesin
Burung pemakan serangga dan buah-buahan ini memiliki kicauan yang mirip dengan bunyi senapan mesin.
Burung ini termasuk hewan yang dilindungi. Jadi, kita harus menjaga keberadaannya, supaya tidak punah.
O iya, burung paruh-sabit coklat masuk ke dalam keluarga Paradisaeidae. Jadi, mereka masih satu keluarga dengan cendrawasih.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Burung Garuda Menjadi Simbol Negara Indonesia
Ditemukan Tahun 1884
Burung berbulu indah ini ditemukan oleh Carl Hunstein pada tahun 1884. Namun, burung ini dinama oleh Adolf Bernard Meyer dari Museum Dresden, Jerman.
Burung ini termasuk burung besar, panjang tubuhnya bisa mencapai 96 cm. Sayang, burung bersar ini termasuk spesies burung yang terancam kepunahan.
Sayang sekali, ya, teman-teman. padahal, burung indah ini bisa menjadi salah satu koleksi makhluk hidup di Papua.
BACA JUGA:5 Jenis Burung Hantu yang Ada di Film Harry Potter, Masih Ingat?
Empat Subspesies
Burung paruh-sabit coklat terdiri dari empat subspesies:
Epimachus meyeri albicans
Epimachus meyeri bloodi
Epimachus meyeri megarhynchus
Epimachus meyeri meyeri
Lihat video ini juga, yuk!
KOMENTAR