Bobo.id - Gerhana Matahari Total merupakan salah satu peristiwa langit yang ditunggu-tunggu.
Meski tidak boleh melihat Gerhana Matahari dengan mata telanjang, pemandangan langit saat gerhana matahari memang pemandangan yang menakjubkan.
Namun ternyata hewan pun juga merespon Gerhana Matahari Total, lo.
Menurut cerita, hewan bersikap aneh saat posisi bulan menutupi Matahari dan terjadi Gerhana Matahari Total.
Cerita tentang anehnya perilaku hewan saat gerhana matahari ini memang sudah ada sejak berabad-abad lalu.
Baca Juga : Bukan Cuma Kacang, Ini yang Hewan Kumpulkan untuk Musim Dingin
Misalnya di tahun 1239, seorang pendeta Italia, Ristoro d'Arezzo, menjabarkan kalau hewan-hewan dan burung ketakutan.
Sekitar tahun 1544, seorang peneliti menuliskan kalau burung-burung berhenti berkicau saat Gerhana Matahari.
Di tahun 1560, astronomer Christoph Calavius menuliskan kalau pada saat Gerhana Matahari Total, bintang-bintang bersinar dan burung-burung berjatuhan ke tanah.
Para peneliti pun berusaha mengumpulkan bukti tentang perubahan perilaku hewan ini, teman-teman.
Nah, para peneliti di zaman modern mengungkapkan kalau memang hewan merespon pada Gerhana Matahari Total.
Baca Juga : Wah! 5 Hewan Nasional di Negara Ini Ternyata Hanya Mitos, Lo!
Seperti sapi-sapi ternak kembali ke kandang, belalang mulai mencicit, burung-burung ada yang bertengger di pohon dan ada yang lebih aktif terbang, ikan kembali ke karang-karang, hingga paus muncul di permukaan laut.
Menurut Peter dan Hartog yang "berburu" gerhana matahari di tahun 1999, burung, kelelawar dan serangga tiba-tiba muncul dan menjadi lebih aktif.
Namun "pemburu gerhana" lainnya, Dave Balch, mengatakan hewan hanya aktif saat gerhana sebagian, saat keadaan gerhana total berlangsung, keadaan suara alam menjadi sangat sepi.
Yang menarik, salah satu "pemburu gerhana", Tora Greve melihat tingkah aneh jerapah yang tiba-tiba berlari saat Gerhana Matahari Total, namun saat matahari kembali terlihat, mereka berhenti dan mulai makan rumput lagi.
Menurut beberapa pengamatan, laba-laba juga menghancurkan sarangnya saat Gerhana Matahari Total terjadi.
Baca Juga : Bukan Berwarna Merah, Apa Warna Darah Hewan-hewan Ini, ya?
Penelitian terbaru perilaku hewan
Pada saat Gerhana Matahari Total terjadi di Amerika pada Agustus 2017 lalu, sekitar 400 peneliti, warga dan murid sekolah di sana melakukan pengamatan, nih, teman-teman.
Mereka mengamati lebah di 16 wilayah berbeda di Amerika.
Caranya adalah dengan merekam dengungan lebah dengan microhphone kecil dan alat sensor suhu.
Rupanya, lebah tetap terbang saat cahaya mulai tertutup.
Tapi, secara mendadak saat Gerhana Matahari Total, mereka semua berhenti terbang dan tidak bergerak, lo!
Baca Juga : Apakah Serangga Bisa Bersin Seperti Hewan Lainnya?
Bahkan mereka tidak ada yang berdengung lagi, teman-teman.
Dari rekaman tersebut, di 16 lokasi berbeda, hanya ada satu ekor lebah yang berdengung saat gerhana matahari total.
Menariknya, saat cahaya mulai terlihat kembali, lebah-lebah kembali terbang dengan kecepatan rendah.
Lebah biasanya terbang dengan pelan saat senja, ketika mereka kembali ke sarang.
Ini menjadi tanda kalau hewan seperti lebah, burung dan ikan, mengira kalau gelap yang tiba-tiba datang adalah tanda kalau hari itu sudah berakhir.
Wah, menarik, ya, mungkin teman-teman bisa mengamati perilaku hewan saat Gerhana Matahari Total berikutnya? Hihi..
Baca Juga : Warna Terang Ternyata Bisa Melindungi Hewan dari Pemangsa
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Alert,National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR