Baca Juga : Jadi Istana Berjalan, Kereta Api Ini Favorit Anggota Kerajaan Inggris
Banyaknya korban dalam peristiwa ini juga disebabkan oleh penumpang yang melebihi kapasitas. Menurut artikel di Kompas.com, satu gerbong di KA 225 terdiri dari 64 kursi.
Namun, karena tidak semua penumpang bisa duduk di kursi. Akhirnya, mereka berdiri di gerbong. Bahkan, ada penumpang yang duduk di luar gerbong.
Baca Juga : Pakai Aplikasi Ini, Bisa Nonton Film Gratis Saat Mudik di Kereta Api
Salah Paham
Menurut artikel yang ada di Kompas.com, “Tragedi Bintaro” disebabkan oleh kesalah pahaman petugas. Seperti apa kisahnya?
Saat itu, KA 225 berangkat menuju Stasiun Sudimara tanpa mengecek stasiun lebih dulu. KA 220 juga diberangkatkan dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Sudimara.
Baca Juga : Lebih dari 150 Tahun yang Lalu, Inilah Sejarah Panjang Kereta Api di Indonesia
Saat KA 225 sampai di Stasiun Sudimara, jalur yang ada di Stasiun Sudimara pun penuh. Karena penuh, KA 225 harus pindah ke jalur lain.
Namun, karena kondiri jalur kereta yang penuh, masinis tidak bisa melihat petunjuk yang diberikan. Kereta yang seharusnya pindah rel pun malah berangkat.
Baca Juga : Cergam Bobo: Film Kereta Api
Pihak stasiun berusaha memberikan Semboyan 35 untuk menghentikan KA 225. Namun, hal itu sia-sia juga. Di waktu yang sama, KA 220 terus melaju menuju Stasiun Sudimara.
Karena ada di jalur yang sama, dua kereta yang melaju dengan arah berlawanan itu pun bertemu. Kecelakaan pun tidak bisa dihindari lagi.
Baca Juga : Di Sekitar Rel Kereta Api Ada Banyak Batu Kerikil, Apa Fungsinya?
Itulah sedikit cerita tentang “Tragedi Bintaro”, salah satu kecelakaan kereta terparah yang pernah terjadi di Indonesia.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bobo.id |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR