Saat terjadi gangguan sampai menimbulkan asap pekat di dalam pesawat, kita bisa mengikuti garis lampu di sisi bawah kursi untuk menuju ke pintu darurat.
Setelah sampai pintu darurat, akan ada bantalan seluncur keluar. Kita akan diminta untuk loncat dan berseluncur.
Meski kelihatannya mudah, kita tetap harus memerhatikan posisi tangan. Tangan harus bersilang memegang pundak atau bisa juga dengan melakukan lencang depan seperti berbaris.
Meski dalam keadaan darurat, usahan untuk tetap tenang.
O iya, kita juga akan diminta untuk meluncur tanpa membawa barang apapun terutama tas, karena khawatir menghambat.
Jika sudah sampai ke bawah, carilah tempat yang luas, jangan sampai menumpuk dengan penumpang lainnya.
Jika Mendarat Darurat di Air
Jika mendarat darurat di air, alat yang wajib penumpang bawa ialah pelampung.
Pelampung terletak di bawah kursi masing-masing penumpang.
Diberitakan Kompas.com, lebih baik pelampung sudah digunakan saat keadaan genting, dan diharuskan merunduk.
Hal itu mempersingkat evakuasi, dibanding penumpang harus mencari pelampung saat keadaan pesawat sudah gelap dan diharuskan keluar kurang dari 90 detik.
Baca Juga : Aviophobia, Ketakutan Naik Pesawat Terbang, Mengapa Bisa Terjadi?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR