Bobo.id - Coba perhatikan tubuh teman-teman, di mana saja terdapat tahi lalat?
Tahi lalat adalah salah satu tanda lahir yang ada di kulit kita, nih, dan biasanya berwarna cokelat atau hitam.
Meskipun merupakan tanda lahir, ada juga tahi lalat yang timbul seiring pertumbuhan kita.
Nah, ternyata ada juga, lo, tahi lalat yang ditumbuhi bulu dengan panjang yang berbeda-beda. Ada yang panjang, ada juga yang pendek.
Baca Juga : Apa Benar Saat Terkena Flu, Laki-Laki Lebih Cepat Sembuh Dibandingkan Perempuan?
Tahi lalat ini merupakan kumpulan pigmen yang memproduksi sel kulit dan bisa bervariasi menjadi berbulu ataupun tidak berbulu.
Tumbuhnya bulu ini ternyata disebabkan karena adanya folikel rambut yang lebih banyak di sekitarnya.
Selain itu, ada juga faktor genetik ataupun hormonal yang bisa membuat pertumbuhan rambutnya lebih banyak dibandingkan dengan area wajah atau kulit yang lain.
Tahi lalat yang ditumbuhi bulu ini tidak menandakan tahi lalat bisa berubah menjadi kanker atau menjadi ganas, lo.
Tapi boleh tidak, ya, kita mencabut bulu tersebut?
View this post on Instagram
Ternyata kita disarankan untuk tidak mengganggu, menggaruk, atau mencabut bulu yang ada di tahi lalat, teman-teman.
Karena luka yang disebabkan dari mencabut bulu ini bisa memunculkan risiko yang membuat tahi lalat menjadi ganas.
Kalau tahi lalat diangap mengganggu, sebaiknya teman-teman berkonsultasi ke dokter kulit.
Nah, jika memang tahi lalat dianggap berbahaya atau mengganggu, bisa dilakukan beberapa prosedur untuk menghilangkannya, lo.
Baca Juga : Tingkat Kesakitan yang Dirasakan Setiap Orang Berbeda-beda, Apa Sebabnya?
Prosedur yang dilakukan ini tergantung pada jenis, lokasi, bentuk, dan kedalaman tahi lalat.
Untuk tahi lalat yang dangkal, dokter biasanya akan melakukan prosedur dengan menggunakan laser.
Prosedur menggunakan laser ini biasanya dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali dan berlangsung singkat, lo, sekitar 5 sampai 10 menit saja.
Sedangkan untuk tahi lalat yang lebih dalam, perlu dilakukan prosedur bedah yang berlangsung selama 15 menit dan cukup dilakukan sekali saja.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR