Cokelat adalah makanan yang banyak digemari. Selain bentuknya yang bermacam-macam, kelezatan cokelat tak perlu diragukan lagi. Tapi, bagaimana asal-usul sampai bisa terkenal di dunia, ya?
Asal-Usul Cokelat
Makanan ini sangat disukai semua kalangan, anak-anak, orang tua, bahkan kakek nenekmu di rumah. Betuuuul sekali, cokelat. Siapa yang setuju kalau cokelat makanan lezat? Hi..hi..hi.. O ya, cokelat ini ditemukan sekitar 4.000 tahun lalu di Mesoamerika. Tanaman cokelat pertama kali ditanam pada masa peradaban Mokaya dan Olmec. Hasil ini diperkuat oleh penemuan arkeolog yang menemukan tanaman kokoa di pinggiran sungai Onrico. O ya, pada masa itu, biji kokoa terkenal dengan sebutan Theobroma Cocoa. Kata ‘Theo’ berarti ‘Dewa’, sedangkan ‘Borsi’ berarti ‘makanan’. Yang artinya makanan para dewa. Yup, dulu tanaman kakao ini merupakan hidangan mewah untuk para dewa.
Cokelat Mulai Dikenal
Biji cokelat ini, dahulu kala dijadikan sebagai alat pembayaran. Karena itu, cokelat mulai dikenal dunia. Pada saat itu, Christoper Colombus penemu benua Amerika yang lahir di Spanyol, membawa biji-biji kakao dari kapalnya. Nah, dari situlah, awal mula cokelat masuk ke benua Eropa. Lalu, permintaan cokelat semakin meningkat dan cokelat semakin terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanaman kakao ini banyak ditemukan di provinsi Sulawesi. O iya, area perkebunan kakao di Indonesia paling luas di dunia, lo.
Berbagai Olahan Cokelat
Coba sebutkan apa saja makanan dan minuman yang bisa diolah dari cokelat? Ada es krim, permen cokelat, susu, bolu, hmmm masih banyak lagi, ya! Eits.. sekarang cokelat tidak hanya diolah menjadi makanan dan minuman saja, lo. Cokelat, kini bisa dicampurkan sebagai perawatan rambut, tubuh dan juga wajah. Ada masker cokelat, lulur cokelat, sampo beraroma cokelat dan banyaak lagi. Tapi cokelat yang diolah untuk perawatan kecantikan tidak bisa dimakan, ya!
O iya, kata ‘cokelat’ berasal dari kata ‘Xocolatl’ yang artinya minuman pahit. Wah, tapi rasanya tak sepahit, namanya, ya! Setuju?
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR